Page 161 - REFORMA AGRARIA EKOLOGIS
P. 161
Menurut hemat kami, persoalan ini berlapis, antara lain:
a. Teknis
Secara teknis, Penataan Akses dalam rangka Reforma
Agraria dibatasi aturan, anggaran, dan waktu.
Pembatasan itu tidak membuka kesempatan bagi kreasi
sepanjang sesuai peraturan perundangan—jika sudah
mencapai target menurut aturan, tidak ada alasan
untuk menjadi lebih baik dengan melampauinya, dalam
kultur birokrasi di Indonesia yang kaku, pembatasan ini
dipatuhi mutlak dan justru dapat dimaknai meringankan
beban kerja. Bekerja ekstra sama seperti bujang mencari
asuhan.
Memilih lokasi berdasarkan potensi unggulan yang
dihasilkannya membuat pengemban Reforma Agraria
tidak perlu bekerja keras memulai langkah dari nol
apalagi menjawab masalah ketimpangan ekonomi
akibat ketimpangan tenurial.
b. Konsep
Pemilihan konsep Pemberdayaan Hak Tanah Masyarakat,
Pemberdayaan Tanah Masyarakat, Penanganan Akses
Reforma Agraria dan kelak Pemberdayaan Ekonomi
SRA bukan dilatari ketidaktahuan tentang konsep
Pemberdayaan Masyarakat yang sudah lebih dulu
terbangun dan berkembang dalam praktik di banyak
tempat. Konsep-konsep yang digunakan dalam Penataan
Akses 2018-2023 mengacu pada tujuan kemangkusan
bahwa pemberdayaan tidak perlu dilakukan secara
intens dan lama sesuai kebutuhan subjek, sehingga harus
dibangun konsep pemberdayaan yang memungkinkan
dapat diselesaikan dalam waktu singkat dan terukur
secara material sesuai tradisi rezim Kementerian
Ekonomi sebagai pucuk otoritas pelaksana Reforma
Agraria dengan paradigma ekonomi pertumbuhannya.
146 REFORMA AGRARIA EKOLOGIS:
Praktik Penataan Akses Ramah Lingkungan di Desa Panjangrejo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul