Page 30 - REFORMA AGRARIA EKOLOGIS
P. 30
mana Domein Verklaring (DV) berlaku, Republik Indonesia adalah
negara bangsa baru yang mengambil alih tatanan modern kekuasaan
sebelumnya, namun mengubah total wataknya. Akan tetapi, dalam
kelimpahan sumberdaya waktu itu, persoalan lingkungan hidup belum
terpikirkan sebagai hal yang vital, isu lingkungan hidup baru muncul
seiring dengan pembentukan Kementerian Lingkungan Hidup pada
1998. Reforma Agraria yang belum benar-benar terwujud ditambahi
beban sejarah tata pengurusan tanah; air dan udara/Sumber-sumber
Agraria (SSA) berupa kerusakan lingkungan yang memengaruhi
kualitas hidup manusia dan daya produktivitas SSA. Revitalisasi
Reforma Agraria pun masih sepi dari perdebatan produktif mengenai
strategi dan taktik menjaga kualitas SSA, meskipun secara normatif
amanat ekologis itu sudah termaktub dalam peraturan perudangan di
bawah Konstitusi.
1. Reforma Agraria: Penataan Aset dan Penataan Akses
a. Apa itu Reforma Agraria?
Reforma Agraria ditakrifkan sebagai perombakan struktur
(tatanan) pemilikan, penguasaan, dan pemanfaatan sumber-sumber
agraria secara menyeluruh dan komprehensif oleh negara, agar ada
jaminan bagi petani (peasant) mempunyai alat produksi (tanah)
sehingga kesejahteraannya meningkat, kemudian pada gilirannya
terjadi perubahan masyarakat perdesaan yang berkeadilan (Wiradi
2009). Terdapat pendapat bahwa tujuan Reforma Agraria ialah untuk
mengalihkan aset/kekayaan, utamanya tanah, dari kelompok kaya
kepada kelompok miskin dan tuna kisma (Fox cit. Borras 2007),
sehingga ketimpangan sebagai akibat akumulasi sumberdaya dapat
dihindari atau ditangani (Salim dan Utami 2019). Secara kelembagaan,
penyelenggaraan Reforma Agraria menjadi tanggung jawab negara
yang diawali dengan penyiapan produk hukum dan infrastruktur
kebijakan (Lipton 2009).
Menurut UU No 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok
Agraria (UUPA), Sumber-sumber Agraria (SSA) meliputi bumi (tanah),
air, ruang angkasa (udara) dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya—dalam buku ini istilah Sumber-sumber Agraria dipilih
BAB II 15
Reforma Agraria Ekologis: Upaya Mempertemukan Keadilan Sosial dan Lingkungan