Page 34 - REFORMA AGRARIA EKOLOGIS
P. 34
3) Buruh tani yang mengerjakan atau mengusahakan tanah
orang lain dengan mendapat upah;
4) Nelayan kecil yang melakukan penangkapan ikan untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, baik yang
tidak menggunakan kapal penangkap ikan maupun
yang menggunakan kapal penangkap ikan berukuran
paling besar 10 (sepuluh) gross tonnage;
5) Nelayan tradisional yang melakukan penangkapan ikan
di perairan yang merupakan hak perikanan tradisional
yang telah dimanfaatkan secara turun-temurun sesuai
dengan budaya dan kearifan lokal;
6) Nelayan buruh yang menyediakan tenaganya yang turut
serta dalam usaha penangkapan ikan;
7) Pembudidaya ikan kecil yang melakukan pembudidayaan
ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari;
8) Penggarap lahan budi daya yang menyediakan tenaganya
dalam pembudidayaan ikan;
9) Petambak garam kecil yang melakukan usaha
pergaraman pada lahannya sendiri dengan luas lahan
paling luas 5 (lima) ha, dan perebus garam;
10) Penggarap tambak garam yang menyediakan tenaganya
dalam usaha pergaraman;
11) Perorangan yang memiliki usaha produktif yang
memenuhi kriteria usaha mikro sesuai peraturan
perundang-undangan, yang tidak memiliki tanah;
12) Jenis pekerjaan lain yang ditetapkan oleh Menteri selaku
ketua tim Percepatan reforma agraria nasional.
b) Kelompok Masyarakat dengan Hak Kepemilikan Bersama;
Kelompok ini merupakan gabungan dari orang perseorangan
yang memenuhi kriteria tersebut di atas yang membentuk
kelompok.
c) Masyarakat Hukum Adat
Masyarakat hukum adat merupakan WNI yang memiliki
karakteristik khas, hidup berkelompok secara harmonis
sesuai hukum adatnya, memiliki ikatan pada asal usul leluhur
BAB II 19
Reforma Agraria Ekologis: Upaya Mempertemukan Keadilan Sosial dan Lingkungan