Page 36 - REFORMA AGRARIA EKOLOGIS
P. 36

produktivitas tanahnya, 3) melindungi dan melestarikan
                        sumberdaya di atas  tanahnya,  4)  menggunakan  tanah
                        sesuai kemampuan tanah, dan 5) tidak menelantarkan
                        tanahnya.

            d.  Kelembagaan  Reforma Agraria;  yang diwujudkan dengan
                pembentukan  tim percepatan  Reforma Agraria  nasional  yang
                berada di bawah dan bertanggungiawab kepada Presiden.
            e.  Partisipasi Masyarakat dalam rangka perencanaan, pelaksanaan,
                dan pemantauan percepatan  Reforma Agraria  sesuai  dengan
                ketentuan peraturan perundang-undangan, yang paling sedikit
                berupa:
                a)  Pengusulan  TORA,  penerima TORA,  dan  jenis  Penataan
                    Akses;
                b)  Penyampaian  masukan dalam  penanganan  sengketa dan
                    Konflik Agraria;
                c)  Kegiatan lainnya sesuai dengan aspirasi masyarakat.
                Mengapa Reforma Agraria penting?

                Reforma  Agraria menjadi  landasan  pembangunan  di berbagai
            negara  dan  berkontribusi  positif  bagi  kedaulatan  pangan  dan
            kesejahteraan yang berkelanjutan (Pujiriyani 2022 dan Setyaka 2016
            ); tidak terkecuali Indonesia, meskipun di Indonesia Reforma Agraria
            dimaknai secara berbeda oleh rezim-rezim yang pernah memerintah
            (Muryani et al. 2023), antara lain:

            1.   Reforma Agraria era Soekarno (1960-1965).
                Pemerintahan  Soekarno  menempatkan  Reforma  Agraria
                (Landreform)  sebagai bagian  dari  revolusi Indonesia  yang
                berarti  (1)  penghapusan  segala bentuk hak-hak  asing  dan
                konsesi kolonial atas tanah dan mengakhiri penghisapan fodal
                secara bertahap; dan (2) penguatan dan perluasan kepemilikan
                tanah untuk rakyat dengan prioritas kaum tuna kisma, dengan
                konsekuensi penghapusan hak-hak barat seperti hak eigendom,
                wet-wet agraris buatan Pemerintah Kolonial Belanda, termasuk
                Domein Verklaring (DV)—DV merupakan konsep kolonial yang
                menempatkan negara  sebagai  pengatur hubungan hukum

                                                                 BAB II   21
                       Reforma Agraria Ekologis: Upaya Mempertemukan Keadilan Sosial dan Lingkungan
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41