Page 74 - REFORMA AGRARIA EKOLOGIS
P. 74
hidup modern yang mengikis kemanusiaan, strategi ini
mewujud sebagai budaya tanding.
Pemberdayaan Masyarakat terkait dengan kesejahteraan
masyarakat. Kesejahteraan dipahami sebagai taraf hidup
suatu individu atau masyarakat di suatu wilayah pada periode
tertentu, yang dapat diamati dari pemenuhan seluruh
kebutuhan hidup, baik barang; jasa; dan rasa aman, yang
bersifat relatif karena tergantung penilaian setiap individu
untuk mengukur kesejahteraannya.
Norizan (2003) dalam Sari dan Pratiwi (2018) menyatakan
bahwa terdapat dua konsep kesejahteraan, yaitu (1) subjektif,
yaitu kebutuhan yang diperoleh dari sisi internal seperti
perasaan aman, kenyamanan, kebahagiaan, dan (2) objektif,
yaitu kebutuhan hidup yang didapatkan dari sisi eksternal
seperti upah, pendidikan, dan layanan kesehatan.
Nasikun (1993) dalam Rosni (2017) dalam Afriliyeni et al.
(2021) menyatakan bahwa rumusan konsep kesejahteraan
sepadan makna dengan konsep martabat manusia yang
tampak dari indikator (1) rasa aman (security), kesejahteraan
(welfare), kebebasan (freedom), dan jati diri (identitity),
keempatnya merupakan modal seseorang dalam memenuhi
kebutuhannya.
Hasil penelitian Utomo (2021) menunjukkan, masyarakat
merupakan pihak terdampak utama dari Access Reform,
pelaksanaan Penataan Akses yang baik akan menyejahterakan
masyarakat melalui pemanfaatan tanah yang dimilikinya.
Afriliyeni et al. (2021) melaporkan bahwa Reforma Agraria
berpengaruh positif terhadap kesejahteraan masyarakat,
Penataan Aset memungkinkan masyarakat mempunyai
tanah sebagai alat produksi (modal) yang berkelanjutan
sedangkan
Penataan Akses membuka kesempatan masyarakat berusaha
secara lebih baik karena ketersediaan sarana produksi lain,
keterampilan, kelembagaan dan pasar. Sejalan dengan temuan
Soetarto et al. (2007), reforma agraria melalui redistribusi
BAB III 59
PENATAAN AKSES EKOLOGIS