Page 28 - Dari Tanah Sultan Menuju Tanah Rakyat
P. 28
Dari Tanah Sultan Menuju Tanah Rakyat
pada pengertian harta mutlak (property) yang dimiliki oleh
perorangan, sedangkan penguasaan memiliki arti kewe-
nangan mengelola atau menempati atas tanah yang dikuasai-
nya. Azas domein ini selanjutnya dipakai sebagai dasar
pelaksanaan peraturan-peraturan agraria di Yogyakarta. 17
Adapun tahun 1940 diambil sebagai batas akhir penelitian
ini dengan pertimbangan bahwa hingga sekitar tahun ini
sengketa tanah di Kota Yogyakarta masih terjadi.
B. Permasalahan
Pada awal uraian ini, telah disinggung bahwa menurut
konsep tradisional Jawa, raja merupakan pusat kehidupan
dunia. Oleh karena itu, dengan berbagai legitimasi yang ada
padanya, raja memiliki kekuasaan mutlak mencakup seluruh
kehidupan kenegaraan yaitu administrasi negara tata hukum
dan peradilan. Dalam struktur hubungan vertikal pada
18
masyarakat Jawa, aturan yang berlaku adalah adanya ke-
taatan dan kepatuhan warga yang tergolong pada tingkat
bawah kepada tingkat yang lebih tinggi dalam struktur
masyarakat. Dalam kehidupan sosial ekonomi, hal itu ter-
wujud dalam struktur feodal yang tidak seimbang. Pada
kondisi demikian, melalui saluran feodal dengan memper-
gunakan ikatan-ikatan primordial yang ada dalam masya-
rakat raja dapat menikmati jaminan ekonomi yang berle-
bihan. Oleh karena raja dan para bangsawan menduduki
tingkat tertinggi dalam stratifikasi sosial dan memiliki hu-
17 Rijksblad van Djokjakarta tahun 1918, No. 16, pasal 1.
18 Soemarsaid, op. cit., hlm. 6.
9