Page 32 - Tanah Bagi yang Tak Bertanah: Landreform Pada Masa Demokrasi Terpimpin 1960-1965
P. 32
TANAH BAGI YANG TAK BERTANAH
TABEL 2. JUMLAH PEMILIK TANAH LEBIH DARI 30 BOUW
(21 HEKTAR) SE-KARESIDENAN JAWA, 1905-1925
Jumlah Pemilik Tanah
Keresidenan
1905 1925
Priangan 559 1,126
Pekalongan 212 106
Surabaya 104 79
Semarang 95 250
Madiun 45 78
Pasuruan 38 137
Banyumas 28 207
Kediri 25 107
Rembang 23 43
Kedu 20 80
Besuki 18 223
Cirebon 15 268
Madura 15 50
Batavia 7 376
Banten 5 157
Sumber: Thommy Svensson, “Contraction and Expansions, Agrarian
Change in Java since 1830,” dalam Magnus Morner & Thommy
Svensson. The Transformation of Rural Society in the Third World.
London: Routledge. 1991. hal. 164.
Beberapa faktor yang perlu disebutkan di sini sehu-
bungan dengan terjadinya pergeseran tatanan agraria di
Jawa sejak Tanam Paksa maupun perkebunan swasta
adalah proses monopoli tanah di kalangan minoritas elite
desa dan pengingkaran hak rakyat atas tanah, baik dalam
pembukaan maupun penggarapan tanah. Tekanan eko-
nomi uang memaksa petani penggarap menyewakan
tanah-tanahnya kepada para penyewa tanah yang
masing-masing terdiri dari pengusaha perkebunan besar,
26

