Page 48 - Tanah Bagi yang Tak Bertanah: Landreform Pada Masa Demokrasi Terpimpin 1960-1965
P. 48
TANAH BAGI YANG TAK BERTANAH
ada di luar pengaruh PNI dan NU. Bekerja sama dengan
berbagai organisasi massa yang berada di bawah penga-
ruh PKI, mereka membangun simpati melalui para ve-
teran perang semasa revolusi, guru-guru dan pejabat
administrasi tingkat bawah serta orang-orang yang aktif
dalam kegiatan kesenian tradisional seperti dalang, seni-
man ludruk dsb.
Selain itu, kader-kader BTI aktif mensponsori kegiat-
an-kegiatan sosial di wilayah pedesaan seperti memper-
baiki saluran irigasi, pembangunan masjid, perbaikan
jembatan, pendirian sekolah di samping tuntutan para
kader dalam memperbaiki tingkat panenan melalui tek-
nik pemupukan, teknik tanam dsb. Bisa dikatakan, sela-
ma aktivitas tersebut berjalan, BTI telah melakukan tugas
yang semestinya dijalankan oleh Departemen Agraria ter-
hadap kaum tani di pedesaan.
Dari gambaran tersebut terlihat bahwa perkembang-
an ketiga organisasi massa tani pada saat itu lebih dida-
sarkan pada aktivitas pembangunan organisasi sesuai
dengan kenyataan-kenyataan sosial di wilayah pedesaan
dibandingkan dengan tekanan pada ideologi dan politik
di kalangan kaum tani. Meluasnya pengaruh masing-ma-
sing organisasi massa tani di pedesaan bukan didasarkan
semata-mata faktor ketertarikan kaum tani terhadap
ideologi dan perjuangan politik yang ditawarkan. Tetapi
pada intensitas kehadiran masing-masing organisasi
tersebut dalam kehidupan dan pergaulan kaum tani.
Gambaran yang menarik juga bisa dilihat dari basis
pengorganisasiannya. Memang, di antara para pemimpin
dan kader-kader tingkat tinggi, metode pengorganisasian
ditetapkan sesuai dengan orientasi politik yang dimiliki
masing-masing organisasi massa tani. Namun, dalam
42

