Page 228 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 228
Kondisi dan Perubahan Agraria Desa Ngandagan ...
sekaligus menjadi pintu masuk untuk merevitalisasi desa
yang telah mengalami proses inersia di masa lalu, dan
ancaman penetrasi kapitalisme di desa di masa kini,
bahkan juga dinamika politik lokal sekarang.
D. Legalitas Tanah
Terhadap masalah lagalisasi ini ada dua hal penting
yang perlu dipikirkan berkenaan dengan tanah sawah
buruhan 45 ubin. Pertama, tanah 45 ubin itu bisa dika-
takan merupakan bagian dari tanah komunal desa yang
menempel dengan tanah milik pribadi kulian. Pada
awalnya kulian atau kelompok kaya masyarakat desa
Ngandagan masing-masing mempunyai 300 ubin
dipotong 90 ubin dan dibagi lagi 45 ubin untuk digarap
oleh para petani tidak bertanah. Hingga sekarang surat
pembayaran pajak tahunan ditanggung oleh kulian. Me-
mang agak sulit dan pelik melegalkan tanah itu sebagai
tanah milik pribadi. Akan tetap kecenderungan ke arah
tanah itu menjadi milik pribadi bisa terbuka kalau tidak
ada payung legal komunal desa. Kedua, kepala desa
mempunyai wewenang dalam membagikan giliran peng-
gunaan hak garap tanah komunal itu, dan tidak
mempunyai kontrol dari luar. Sehingga bisa saja kepala
desa memberikan hak garap tanah 45 ubin itu kepada
anggota keluarganya atau kawan-kawannya.
Sementara itu, hampir seluruh aparat desa mempunyai
suara sama yakni tidak setuju tanah sawah 45 ubin dalam
207