Page 429 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 429

Mengklaim Tanah Untuk Reformasi Gerakan Agraria

               dimana aliansi bisa dibuat dengan kelompok-kelompok
               yang berjuang dalam bentuk lain dari keadilan agraria.
               Pada bagian ini, kita membahas konteks ekonomi politik
               pada masa awal tentang agraria, keadilan lingkungan,
               masyarakat adat, konservasi dan gerakan agraria yang
               kembali muncul dan berubah di Indonesia, dari tahun 1945
               ketika Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya
               sebagai koloni di Hindia Timur, menjadi Orde Baru (1966-
               1998). Praktik dan strategi dari pembangunan serta otorisasi
               negara mempengaruhi munculnya ruang untuk manuver
               dan pendekatan strategis oleh organisasi dan aktivis baik
               lingkungan maupun agraria. Pentingnya perkembangan
               kehutanan nasional dan konservasi internasional, secara
               radikal mengubah politik agraria selama periode ini.
               Perubahan bidang politik juga mempengaruhi hubungan
               pergerakan dengan yang lainnya.
                    Organisasi Agraria bukanlah hal yang baru untuk
               sejarah Indonesia. BTI (Barisan Tani Indonesia atau Indo-
               nesia Peasant Front) telah ada dibentuk pada tahun 1945.
               Organisasi ini merupakan yang pertama dari beberapa
               organisasi petani yang beroperasi di seluruh nusantara, dan
               memiliki basis kuat di Jawa, Sumatera dan Bali. Pada tahun
               1950-an dan 1960-an, organisasi petani ini berhubungan
               erat dengan partai politik . Partai Komunis Indonesia dan
                                      185
               BTI, adalah organisasi legal saat itu, dan dia menjadi
               pendukung paling aktif dalam program reforma agraria
               Negara yang bergerak setelah berlakunya UUPA tahun
               1960. Mereka memobilisasi masyarakat pedesaan untuk
               melakukan “tindakan sepihak” dengan menduduki tanah-



               185  BTI (Barisan Tani Indonesia) berafiliasi dengan Indonesia Partai
                  Komunis (PKI), Pertani (Persatuan Tani Nasional Indonesia) dengan
                  Partai Nasionalis (PNI), dan PERTANU (Persatuan Tani Nadhatul
                  Ulama) dengan salah satu Partai Islam (Nadhatul Ulama) (Pelzer
                  1982).


                                                                  415
   424   425   426   427   428   429   430   431   432   433   434