Page 433 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 433

Mengklaim Tanah Untuk Reformasi Gerakan Agraria

               2003; Aspinall 2004). Banyak pekerjaan awal mereka harus
               dilakukan bawah tanah dan melibatkan konfigurasi antara
               mahasiswa dan aktivis lainnya (Ganie-Rochman 2002).
               Para mahasiswa membahas potensi dan strategi untuk
               gerakan agraria dan bekerja dengan penduduk desa dataran
               tinggi di Jawa dan Sumatra serta masyarakat adat, yang
               telah dipaksa menyerahkan tanah mereka untuk militer,
               lembaga negara lainnya atau perusahaan besar.

               Cahaya dalam Kegelapan Zaman Orde Baru itu adalah
               Keadilan Lingkungan
                    Karakter akarrumput dari gerakan lingkungan di awal
               1980-an Indonesia hari ini bisa digambarkan sebagai
               gerakan keadilan lingkungan (Lowe 2003;Tsing 2005).
               Selama Orde Baru, di mana setiap oposisi politik terhadap
               negara tidak bisa ditolerir, pembelaan dan hukum ling-
               kungan  tampak - dan terbukti – menjadi arena yang aman
               bagi para aktivis yang bersangkutan bekerja baik untuk
               membantu masyarakat lokal dan memajukan agenda
               lingkungan.
                    Mungkin karena kapitalisme negara di bawah Suharto
               telah mengatur prioritas pembangunan terfokus pada
               proyek-ekstraktif skala besar dan mengubah distribusi sum-
               ber daya agraria, tidaklah mengherankan bahwa penggiat
               lingkungan akarrumput terlibat dalam perjuangan agraria.
               Kepedulian lingkungan oleh aktivis akar rumput ini disu-
               arakan secara serempak oleh lembaga lingkungan hidup
               transnasional dan para advokat lingkungan dan penasihat
               kebijakan, mereka bekerja dengan dan melalui lembaga
               negara untuk membuat kebijakan negara dan praktek
               pembangunan yang lebih berorientasi lingkungan secara
               berkelanjutan. Pendekatan multi-skala ini menjadi sangat
               penting bagi keberhasilan gemilang wacana lingkungan di
               Indonesia dan kendala lingkungan yang dihadapi nanti.



                                                                  419
   428   429   430   431   432   433   434   435   436   437   438