Page 451 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 451
Mengklaim Tanah Untuk Reformasi Gerakan Agraria
keduanya. SPP, misalnya, adalah anggota dari ILC dan
merupakan anggota VC melalui keanggotaannya di FSPI
sampai akhir tahun 2007 ketika SPP mengundurkan diri
(lihat di bawah). NGO seperti KPA jauh lebih bersimpati
pada kepedulian dan ideologi daripada ILC dan begitu juga
banyak anggota kelompok lainnya, tetapi dilarang menjadi
keanggotaan formal dalam VC karena status mereka adalah
NGO. Ini semua bahkan lebih kompleks sebagaimana
ketegangan kritis antara Via Campesina (VC) dan ILC di
arena global (Edelman 2003; Borras 2004) yang telah
tercermin dapat menciptakan ketegangan baru - nyata atau
diwakili seperti – antara beberapa sekutu mereka di Indo-
nesia dan berbagai anggota kelompok daerah.
Belajar dari pelarangan keanggotaan NGO di per-
temuan internasional Via Campesina di Meksiko pada
tahun 1996, yang mengejutkan para aktivis Indonesia. Para
pemimpin KPA (NGO), SPP (organisasi tani) dan YS
(NGO) semua melihat diri mereka sebagai sama-sama
berkomitmen untuk reforma agraria radikal dan aktivis
Indonesia ini telah banyak terlibat dengan organisasi-
organisasi petani. Selanjutnya, pada tahun 1999 mereka
setuju untuk membentuk secara eksklusif FSPI sebagai
organisasi petani, tetapi dengan aktivis non-petani -Henry
Saragih dari Yayasan Sintesa - sebagai sekjen pertama.
Beberapa aktivis mengingatkan pemahaman bahwa, ketika
organisasi dan keanggotaannya berakhir, seorang petani
kecil akan benar-benar mengambil alih kepemimpinan.
Ketika FSPI menjadi tempat kesekretaritan VC interna-
sional, itu juga menjadi pintu gerbang internasional utama
dalam kegiatan gerakan agraria Indonesia. Pada saat yang
sama, agenda nasional organisasi ini sekarang lebih diten-
tukan oleh prioritas kampanye internasional dibandingkan
oleh orang-orang anggota organisasi dari Indonesia.
Pimpinan KPA dan SPP, sebaliknya, sementara menyadari
perkembangan internasional dan bercermin pada pe-
437

