Page 452 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 452
GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL
ngalaman dan ide dari MST dan gerakan agraria inter-
nasional lainnya, cenderung lebih fokus ke Indonesia,
secara eksplisit melihat ke dalam dengan tuntutan dan
kebutuhan dari anggota mereka di Jawa Barat dan di
daerah-daerah Indonesia lainnya. Sampai akhir 2007, SPP
tetap menjadi anggota penting dari FSPI, mengirimkan tiga
perempat dari 10.000 petani yang berbaris di bawah bendera
FSPI ke demonstrasi untuk reforma agraria Juni 2007 di
Bandung (http://fspi.or.id/en/content/view/120/1).
Pada pertemuan terakhir mereka tahun di 2007, kepe-
mimpinan FSPI mengubah syarat-syarat anggota di FSPI,
membuatnya lebih individual daripada sebuah unit ke-
anggotaan dari suatu organisasi petani. Ini mengecewakan
beberapa organisasi anggota, sehingga mengubah secara
signifikan karakter federasi organisasi. SPP dan beberapa
organisasi petani lainnya menolak untuk membubarkan
organisasi mereka sendiri untuk menjadi bagian atau
anggota perseorangan dari FSPI, dan seteah itu mereka
mengundurkan diri dari FSPI. Henry Saragih kembali
diangkat menjadi direktur, menyebabkan ketidakpuasan
lebih lanjut di beberapa kalangan karena dia belum
mengundurkan diri untuk membiarkan petani yang benar-
benar petani untuk memimpin organisasi. 193
Ketegangan antara kelompok-kelompok atau pemim-
pin mereka juga telah diperburuk oleh kampanye dan
koneksi dengan isu-isu dan kelompok-kelompok lingkung-
an hidup. Secara khusus, perbedaan intensif atas berbagai
hal menggerakakan langkah untuk mengintegrasikan
diskusi-diskusi tentang reforma agraria seperti dibahas
dalam Undang-Undang Pokok Agraria dan reklamasi lahan
hutan dan tambang dibawah lingkup Departemen Ke-
193 Meskipun pernyataan dari seorang wartawan dalam sebuah artikel
baru FSPI di The Guardian, Henry Saragih tidak memulai sebagai
‘seorang petani kecil’.
438

