Page 455 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 455
Mengklaim Tanah Untuk Reformasi Gerakan Agraria
miskin, tetapi juga untuk memastikan integritas ekosistem
dan meningkatkan produktivitas (Fauzi dan Zakaria 2001,
2002).
Banyak ide-ide sudah digabungkan baik secara glo-
bal dan lokal (Indonesia) serta dalam wacana masyarakat,
dan bagian dari strategi komunitas berbasis pengelolaan
sumber daya alam (CBNRM) (Arupa et al). 2003. Di sini,
mereka dikemas kembali oleh aktivis agraria sebagai bagian
dari mereka sendiri dan agenda agraria-lingkungan secara
umum. Menariknya, apa yang dimulai sebagai ideologi
berbasis komunitas dimaksudkan untuk merebut kendali
atas ketatnya kontrol sumber daya hutan oleh pemerintah
pusat segera direpresentasikan pada tingkat internasional
sebagai strategi neoliberal untuk mengurangi besarnya
campur tangan pemerintah (McCarthy 2005; cf. Belsky
2008) maupun strategi mobilisasi/pengorganisasian untuk
reforma agraria
Pertentangan lainnya dalam merepresentasikan isu-
isu “reformasi” dicirikan pada perdebatan TAP MPR IX/
2001. Antara beberapa kelompok reforma agraria
(terutama KPA) dan kelompok keadilan lingkungan,
didalam kepentingan untuk menghasilkan TAP MPR IX/
2001 itu dianggap oleh kelompok-kelompok reforma
agraria lainnya sebagai sebuah penyerahan kepada meka-
nisme neoliberalisme. Kepemimpinan FSPI, misalnya,
berpendapat resolusi parlemen dapat digunakan oleh
kekuatan pro-pasar untuk mengubah – atau membatalkan
- prinsip reforma agraria yang ada di UUPA 60. Pada
194
situs FSPI, untuk contohnya, dinyatakan bahwa TAP MPR
IX/2001 telah digunakan sebagai dasar berbagai draf
hukum (RUU) yang jelas menentang dan mengurangi
194 Lihat Lucas dan Warren (2003) untuk melaborasi lebih luas
perdebatan ini.
441

