Page 456 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 456

GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL

            semangat UU No 5/1960 dan UUD 1945 Pasal 33.
            Undang-undang ini juga mengungkapkan kelemahan
            dalam hukum pertanian di Indonesia yang telah meng-
            hasilkan struktur agraria yang tidak adil dan meningkatkan
            proses liberalisasi sumber daya alam. Situs ini juga
            menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan milik negara
            terdahulu (BUMN di Indonesia) telah diambil alih atau
            diperkuat oleh perusahaan transnasional, untuk lebih
            lengkap lihat di situs via campisena dengan alamat (http:/
            /viacampesina.org/main_en/images/stories/
            lvcbooksonwto.pdf).
                 Pandangan ini bagaimanapun juga, mengubah mak-
            sud dari aliansi agraria dan pendukung keadilan
            lingkungan. Bagi mereka, penerbitan TAP MPR No IX/
            2001 adalah arti simbolis yang besar dan strategis.
            Pemimpin lokal SPP menggunakan keputusan tersebut
            sebagai cara untuk membenarkan pendudukan tanah dan
            sebagai alat tawar-menawar dengan pusat dan BPN di
            daerah (Afiff et al). 2005. Disadari atau tidak dalam per-
            janjian permasalahan perundang-undangan sumber daya
            alam di era Suharto, diperkuat dimasa reformasi dengan
            revisi UU Kehutanan direvisi (41/1999) dan keputusan
            presiden berikutnya (KepPress 34/2003), KPA, SPP dan
            pendukung resolusi lainnya telah menggunakan TAP MPR
            IX/2001 untuk membawa isu-isu reforma agraria kembali
            ke meja perundingan dengan pemerintah. Keputusan ini
            jelas menyatakan dukungan bagi UUPA. Meskipun
            anggota organisasi dari FSPI memiliki pandangan yang
            berbeda terhadap potongan-potongan baru ini dari
            peraturan tersebut, seperti Keppres 34/2003. SPP melihat
            Keputusan Presiden ini sebagai legitimasi parlemen
            kabupaten dan keterlibatan administrasi didalam reforma
            agraria, menempatkan resolusi konflik lebih dekat dengan
            sumber (Lucas dan Warren 2003, 35-6; Afiff et al. 2005,
            5). FSPI, SPP dan KPA yang sama mendukung reforma


            442
   451   452   453   454   455   456   457   458   459   460   461