Page 458 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 458
GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL
di dalam negara. Negara Indonesia sendiri membuat peru-
bahan radikal dalam struktur, praktik dan kebijakan. Bagi
aktivis agraria radikal dan moderat, bekerja didalam pe-
merintahan merupakan konsep yang sama sekali baru,
sedikitnya butuh untuk memikirkan tentang diterima atau
tidak – jika sama sekali - rencana ini untuk dilakukan.
Namun pemerintah masih harus menangani masalah
desentralisasi yang telah menciptakan sebuah kontradiksi
besar: pejabat tingkat kabupaten banyak yang sekarang
bertanggung jawab atas pembuatan keputusan sendiri
mengenai hal-hal yang mereka tidak tau cara menyele-
saikannya karena pada waktu orde baru mereka hanya tau
diperintahkan untuk mengurusnya sehingga tidak selalu
tahu bagaimana membuat keputusan tersebut. Dengan
demikian beberapa kelompok aktivis, termasuk KPA, me-
ngembangkan program pelatihan untuk anggota parlemen
di tahun-tahun awal Reformasi. Melalui lokakarya dan sesi-
sesi pelatihan, mereka membahas implikasi hukum baru,
dan kemungkinan skenario yang berbeda untuk reforma
agraria. Dalam banyak diskusi-diskusi ini, pengelola
kehutanan tingkat kabupaten dilibatkan. Memang, dibu-
tuhkan sebuah kesadaran yang konstan dimana integritas
ekologi dan kelestarian lingkungan akan diusulkan. Bahkan
para agarianis yang berorientasi pada hak asasi yang pal-
ing radikal harus belajar membicarakan ini jika strategi
mereka ingin mengubah hukum dan kebijakan lembaga
pengelolaan pertanahan pemerintah.
Pengaruh dari Wacana Lingkungan.
Aktivis lingkungan selalu melihat bagian utama dari
gerakan mereka sebagai operasi yang legal di mata hukum
- mencari wilayah di mana mereka dapat mendesakkan
kontrol atau mempengaruhi kontrol negara - di samping
bekerja pada akar rumput. Seperti ditunjukkan di atas, dari
444

