Page 39 - MANAJEMEN KEUANGAN PUBLIK: PRINSIP, REGULASI, DAN IMPLEMENTASI
P. 39

18     MANAJEMEN KEUANGAN PUBLIK: PRINSIP, REGULASI, DAN IMPLEMENTASI
                   Ilustrasi Pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional

            1.2.  Tujuan dan Fungsi Sistem Perencanaan Pembangunan
                 Nasional
                Dalam struktur negara  hukum yang demokratis, keberadaan
            sistem perencanaan pembangunan nasional  bukan sekadar sebuah
            kebutuhan teknokratis, melainkan  suatu keniscayaan  institusional
            yang berfungsi sebagai penopang utama rasionalitas dan legitimasi
            kebijakan publik. Sistem perencanaan bukan hanya memuat apa yang
            hendak dilakukan negara, tetapi juga mengatur bagaimana kehendak
            politik itu diformulasikan secara  sistemik, terukur, dan  dapat
            dipertanggungjawabkan. Ia menjadi arena artikulatif di mana tujuan
            negara diterjemahkan ke dalam program, kegiatan, dan prioritas
            pembangunan dengan mempertimbangkan dimensi spasial, sektoral,
            fiskal, serta kapasitas kelembagaan.

                Dalam kerangka normatif, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
            memberikan rumusan eksplisit tentang tujuan sistem perencanaan
            pembangunan nasional. Pasal 4 ayat (4) menjelaskan bahwa sistem
            ini  bertujuan untuk:  (a)  mendukung koordinasi antar pelaku
            pembangunan; (b) menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan
            sinergi baik antardaerah, antarfungsi pemerintahan, maupun antara
            pusat dan daerah; (c) menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
            perencanaan,  penganggaran,  pelaksanaan, dan  pengawasan;  (d)
            mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan (e) menjamin efisiensi,
            efektivitas, keadilan, dan keberlanjutan dalam penggunaan sumber
            daya. Kelima tujuan ini mencerminkan intensi teleologis dari sistem
            perencanaan nasional, yakni membangun tata kelola pembangunan
            yang kohesif, kolaboratif, dan adaptif terhadap dinamika  sosial-
            ekonomi dan politik.

                Dari aspek  fungsional,  sistem perencanaan pembangunan
            berperan sebagai peta jalan strategis yang membimbing penyusunan
            kebijakan publik dan penganggaran. Ia berfungsi sebagai mekanisme
            prioritization and alignment, yakni menyaring berbagai aspirasi,
            kebutuhan sektoral, dan tekanan politik  ke dalam kerangka
            pembangunan yang memiliki urutan, tahapan, serta relevansi fiskal
            yang rasional. Hal ini ditegaskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44