Page 41 - MANAJEMEN KEUANGAN PUBLIK: PRINSIP, REGULASI, DAN IMPLEMENTASI
P. 41

20     MANAJEMEN KEUANGAN PUBLIK: PRINSIP, REGULASI, DAN IMPLEMENTASI
                   Ilustrasi Pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional

            maupun politik. Ia memberi  ruang bagi pemerintah  untuk
            mengadaptasi kebijakan melalui revisi rencana tahunan, pergeseran
            program, atau  reorientasi sasaran sesuai  dengan  kondisi faktual.
            Dengan kata lain, perencanaan bukanlah produk statis, melainkan
            sistem yang lentur dan dinamis, namun tetap berpijak pada rambu-
            rambu regulatif dan prinsip transparansi. Kemampuan sistem ini
            untuk mengelola perubahan secara normatif menjadi bukti bahwa
            perencanaan tidak hanya menyusun masa depan, tetapi juga me
            mitigasi risiko ketidaktercapaian tujuan negara.

                Akhirnya,   sistem   perencanaan   pembangunan     nasional
            merupakan  manifestasi  dari  prinsip  good  governance  dalam
            sektor publik. Ia menciptakan ruang koordinatif, meningkatkan
            akuntabilitas pengeluaran negara, dan memperkuat legitimasi politik
            kebijakan fiskal.  Dalam  perspektif hukum administrasi negara,
            perencanaan juga menegaskan prinsip legalitas karena setiap program
            yang dianggarkan harus berakar pada dokumen perencanaan yang
            telah ditetapkan secara resmi. Oleh karena itu, memahami tujuan dan
            fungsi sistem perencanaan bukan hanya penting untuk efektivitas
            kebijakan, tetapi juga esensial bagi terwujudnya pemerintahan yang
            sah, rasional, dan berorientasi hasil.

            1.3.  Asas Umum Perencanaan
                Asas merupakan landasan etik dan normatif yang mengarahkan
            seluruh proses penyelenggaraan sistem perencanaan pembangunan.
            Dalam ranah hukum administrasi negara, asas bukan sekadar prinsip
            moral, melainkan bagian dari grundnorm  yang memberi legitimasi
            terhadap setiap tindakan pemerintahan. Ia menjadi semacam “kompas
            ideologis” yang memastikan bahwa kegiatan perencanaan tidak
            menyimpang dari tujuan bernegara dan prinsip tata kelola yang baik
            (good governance). Dalam konteks sistem perencanaan pembangunan
            nasional, asas-asas ini berfungsi sebagai koridor normatif yang harus
            dijadikan rujukan dalam menyusun, menetapkan, dan melaksanakan
            dokumen perencanaan di semua level pemerintahan.
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46