Page 45 - MANAJEMEN KEUANGAN PUBLIK: PRINSIP, REGULASI, DAN IMPLEMENTASI
P. 45

24     MANAJEMEN KEUANGAN PUBLIK: PRINSIP, REGULASI, DAN IMPLEMENTASI
                   Ilustrasi Pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional

            mewujudkan efektivitas  pembangunan  dan  akuntabilitas penggunaan
            keuangan negara.

            A.  Perencanaan sebagai Fondasi Penganggaran
                Perencanaan    pembangunan,     sebagaimana    didefinisikan
                dalam Undang-Undang  Nomor 25 Tahun  2004, merupakan
                proses penentuan  arah  dan  tindakan masa  depan  dengan
                memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam konteks
                fiskal, perencanaan bertindak sebagai blueprint yang mendahului
                dan memandu proses penyusunan anggaran pendapatan dan
                belanja negara (APBN). Setiap program dan kegiatan yang akan
                didanai oleh negara harus terlebih  dahulu terumuskan  dalam
                dokumen perencanaan, baik dalam  bentuk  Renstra K/L (lima
                tahunan) maupun Renja K/L (tahunan), yang secara substansi
                bersumber dari RPJM Nasional dan RKP.
                Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 secara gamblang
                menyusun tata cara penyusunan RPJP, RPJM, dan RKP sebagai
                dokumen makro yang selanjutnya dijabarkan oleh masing-masing
                kementerian/lembaga dalam dokumen Renstra dan Renja. Dalam
                arsitektur ini, perencanaan menjadi prasyarat logis dan  legal
                bagi  penganggaran.  Dengan  kata  lain,  tidak  boleh  ada  alokasi
                anggaran yang  tidak  bersumber dari  rencana  pembangunan.
                Ini adalah manifestasi dari asas legalitas dan tertib administrasi
                dalam pengelolaan keuangan negara. No plan, No budget bukan
                hanya semboyan, tetapi merupakan prinsip hukum positif yang
                menjadi pengaman  terhadap praktik  pemborosan fiskal dan
                penganggaran yang diskriminatif.
                Lebih dari itu, substansi perencanaan yang tertuang dalam
                dokumen RKP setiap tahun  menjadi  kerangka rujukan  dalam
                penyusunan Nota Keuangan  dan Rancangan APBN oleh
                Kementerian Keuangan. RKP memuat prioritas nasional, sasaran
                pembangunan,  dan kerangka ekonomi makro yang menjadi
                indikator dalam menyusun kebijakan fiskal dan pagu anggaran
                kementerian/lembaga.  Dalam  konteks  ini,  perencanaan  bukan
                hanya memberikan arahan substantif, tetapi juga menjadi
                instrumen pengendali terhadap arah dan struktur anggaran negara.
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50