Page 49 - MANAJEMEN KEUANGAN PUBLIK: PRINSIP, REGULASI, DAN IMPLEMENTASI
P. 49

BAB  II.

                     SISTEM DAN STRUKTUR

                     PERENCANAAN
                     PEMBANGUNAN NASIONAL








            Jika perencanaan adalah fondasi  dari  seluruh  siklus manajemen
            keuangan publik, maka sistem dan strukturnya adalah kerangka
            arsitektural yang memungkinkan perencanaan itu hadir secara
            operasional,  terkoordinasi,  dan berdampak. Dalam logika
            institusional, perencanaan tidak dapat dimaknai  sebagai  tindakan
            satu arah yang berdiri sendiri, melainkan sebagai bagian dari suatu
            sistem  yang  terintegrasi  secara  hierarkis,  sektoral,  spasial,  dan
            temporal. Sistem perencanaan pembangunan nasional di Indonesia
            dirancang untuk  menjamin bahwa pembangunan tidak  bersifat
            fragmentaris, melainkan dilaksanakan secara terpadu, terarah, dan
            selaras antara pusat dan daerah, antarsektor, serta antarkepentingan.
            Inilah wujud dari ikhtiar negara membangun rationalized governance
            yang mampu menata kekuatan, sumber daya, dan aspirasi dalam satu
            sistem kebijakan pembangunan nasional.

                Sistem ini tidak  hadir dalam ruang hampa, tetapi  merupakan
            produk  dari  rekonstruksi  kelembagaan  pasca-reformasi  yang
            menuntut adanya perencanaan yang lebih partisipatif, transparan,
            dan berbasis hasil. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 menjadi
            landmark  legislation  yang  secara paradigmatik mengubah watak
            perencanaan dari pendekatan yang bersifat sentralistik dan
            administratif menjadi sistematis, demokratis, dan akuntabel. Melalui
            undang-undang ini, dibentuklah sistem perencanaan pembangunan
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54