Page 48 - MANAJEMEN KEUANGAN PUBLIK: PRINSIP, REGULASI, DAN IMPLEMENTASI
P. 48

BAGIAN  I   27
                                                            Perencanaan

                sektoral, serta lemahnya evaluasi kinerja berbasis hasil. Hal ini
                mengindikasikan bahwa integrasi substantif belum sepenuhnya
                tercapai, dan masih dominan integrasi yang bersifat prosedural
                atau administratif semata.
                Kondisi ini mengarah pada urgensi reformasi struktural dalam
                penyusunan rencana dan  anggaran  yang lebih terintegrasi,
                berbasis kinerja, dan diarahkan pada pencapaian outcome yang
                nyata. Model Integrated Planning and Budgeting System (IPBS)
                yang telah diterapkan di beberapa negara OECD dapat menjadi
                inspirasi bagi Indonesia, dengan menguatkan peran data, analisis
                ekonomi, dan sistem informasi dalam seluruh tahap perencanaan
                hingga pelaporan.
                Dengan demikian,  hubungan  antara  perencanaan,  penganggaran,
                dan akuntabilitas fiskal adalah relasi yang bersifat struktural dan
                strategis. Perencanaan memberi arah dan  kerangka substantif
                bagi  penganggaran; penganggaran memberikan  instrumen
                pembiayaan bagi pelaksanaan rencana; dan akuntabilitas fiskal
                menjamin bahwa seluruh proses tersebut  diawasi, dievaluasi,
                dan dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada publik.
                Keterpaduan ketiganya bukan hanya soal efisiensi tata kelola,
                tetapi juga menyangkut legitimasi demokrasi fiskal dan integritas
                negara dalam mewujudkan pembangunan yang adil, transparan,
                dan berkelanjutan.
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53