Page 42 - MANAJEMEN KEUANGAN PUBLIK: PRINSIP, REGULASI, DAN IMPLEMENTASI
P. 42

BAGIAN  I   21
                                                            Perencanaan

                Secara eksplisit, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 dalam
            Pasal 2 ayat (1) menegaskan bahwa penyelenggaraan pembangunan
            nasional harus berlandaskan pada asas demokrasi dengan prinsip-
            prinsip kebersamaan, keadilan, keberlanjutan, wawasan lingkungan,
            dan kemandirian, serta menjaga keseimbangan antara kemajuan dan
            kesatuan nasional. Asas-asas ini bersifat substantif dan multidimensi,
            mencerminkan karakter khas perencanaan publik di Indonesia yang
            tidak hanya teknokratik, tetapi juga mengandung sensitivitas sosial,
            ekologis, dan politik.

                Pertama,  asas demokrasi  dalam perencanaan mengharuskan
            adanya  keterbukaan  proses  dan  partisipasi  masyarakat  dalam
            penyusunan rencana. Ini terlihat jelas dalam kehadiran Musyawarah
            Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) sebagai forum deliberatif
            yang melibatkan aktor negara dan non-negara. Musrenbang bukan
            sekadar prosedur formal, melainkan ruang artikulatif bagi komunitas
            lokal dan pemangku kepentingan untuk menyuarakan aspirasi dan
            memengaruhi arah kebijakan. Ini menjadikan  sistem perencanaan
            nasional bersifat partisipatoris, bukan elitis, sesuai dengan semangat
            demokrasi substantif.
                Kedua,  asas  kebersamaan  dan  keadilan  menjadi  refleksi
            dari  orientasi  sosial pembangunan. Perencanaan tidak boleh
            menghasilkan kebijakan yang eksklusif atau sektoral semata, tetapi
            harus memperhatikan kebutuhan kelompok rentan dan wilayah
            tertinggal. Di sini, perencanaan berfungsi sebagai instrumen korektif
            terhadap ketimpangan sosial-ekonomi melalui distribusi program dan
            anggaran yang proporsional. Dalam tataran implementasi, prinsip ini
            diwujudkan melalui instrumen afirmatif seperti Dana Alokasi Khusus
            (DAK) atau program lintas kementerian untuk wilayah 3T (terdepan,
            terluar, tertinggal).

                Ketiga,  asas keberlanjutan  (sustainability)  menekankan
            pentingnya kesinambungan kebijakan pembangunan antargenerasi.
            Ini berarti bahwa perencanaan tidak  hanya harus memecahkan
            persoalan jangka pendek, tetapi juga mengantisipasi dampak jangka
            panjang, baik terhadap lingkungan hidup, kapasitas fiskal, maupun
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47