Page 445 - Kembali ke Agraria
P. 445
Usep Setiawan
kiman kembali masyarakat yang terkena pembangunan untuk kepen-
tingan umum.
Menurut hemat penulis, alokasi bagi reforma agraria mestinya
menjadi prioritas. Sebagaimana disampaikan Presiden Yudhoyono
dalam pidato peresmian program-program srategis pertanahan di
Marunda, Jakarta (15/1), salah satu pelaksanaan pembaruan agraria
adalah dalam makna landreform plus penyediaan akses yang me-
mungkinkan rakyat memiliki dan memanfaatkan tanah, serta akses-
akses lain yang dibutuhkannya. Oleh karena itu, PP 11/2010 sejalan
dengan kehendak menjalankan landreform plus tadi. Di luar sub-
stansi regulasi baru tanah telantar ini, demi kesuksesan pelaksana-
annya, mutlak dibutuhkan pemimpin dan aparat pemerintah (khu-
susnya BPN dan pemda) yang jujur, amanah, paham pembaruan
agraria, mampu bekerja efektif, dan senantiasa memihak rakyat lemah.
Pertanyaannya, akankah pembaruan agraria jadi arus utama
kebijakan dalam menata keagrariaan di negeri agraris ini? Jika tidak,
operasi penertiban dan pendayagunaan tanah telantar akan sulit
membongkar akar penyakit struktural agraria yang akut, yakni ketim-
pangan dan ketidakadilan sosial. ***
426

