Page 162 - Tanah Hutan Rakyat
P. 162

Tanah Hutan Rakyat  149

              harmoni  dalam jangka  waktu  yang  relatif lama. Meskipun
              tidak dapat dipungkiri,  bahwa  keteraturan  yang  dibangun
              bersifat hirarkhi, melalui peran tokoh masyarakat yang relatif
              kuat. Namun kondisi ini tetap bermanfaat bagi masyarakat,
              karena  dapat menciptakan harmoni.  Manfaat besar bagi
              masyarakat  sangat dirasakan,  ketika antara aspek  sosio-
              ekonomi dan aspek  sosio-ekologi  tidak  terjadi  polarisasi
              (proses pengkutuban).  Sebaliknya, para  tokoh  masyarakat
              yang didukung oleh  masyarakat,  justru  menjadikan aspek

              sosio-ekonomi dan aspek sosio-ekologi bagaikan dua sisi mata
              uang pada koin yang sama. Tepatnya, kemajuan sosio-ekonomi
              di Desa Kalimendong hanya akan tercapai, saat sosio-ekologi
              dilaksanakan  dengan  sebaik-baiknya. Sebaliknya, kemajuan
              sosio-ekologi di Desa Kalimendong hanya akan tercapai, saat
              peningkatan sosio-ekonomi berhasil diraih oleh masyarakat.

                  Sinergi antar  stake holder Desa Kalimendong  akhirnya
              berhasil memasukkan salak pondoh dari Kabupaten Sleman
              (Daerah Istimewa  Yogyakarta)  ke  desa ini  pada  tahun
              1997.  Setelah  salak masuk Desa Kalimendong,  selanjutnya
              masyarakat  menanam  salak di  sela-sela albasia, dengan
              melakukan penyesuaian atas dinamika harga salak yang ada
              di  pasaran. Bila harga  salak  di  tingkat masyarakat (petani)
              mencapai di atas Rp. 6 ribu per kg, maka masyarakat Desa

              Kalimendong menjualnya  dalam bentuk  buah.  Tetapi  bila
              harga  salak jatuh, misal  sebesar Rp. 4  ribu  per kg, maka
              masyarakat mengolah  salak  tersebut,  dan menjualnya
              dalam bentuk keripik dengan harga Rp. 60 ribu per kg. Pada
              umumnya (dalam kondisi normal) harga salak mencapai Rp.
   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167