Page 166 - Tanah Hutan Rakyat
P. 166

Tanah Hutan Rakyat  153

              memiliki mutu yang baik, telah memberi rasa nyaman bagi
              masyarakat. Mereka  yang menanam  salak  akan merasa
              nyaman, karena  ada jaminan  pasokan bibit  salak  untuk
              ditanam  di  tanah hutan  rakyat. Pada  satu  sisi kebutuhan
              masyarakat dapat dipenuhi, sesuai dengan keinginannya untuk
              meningkatkan kesejahteraan melalui “jalur”  tanaman  salak.
              Sementara itu, pada sisi yang lain konservasi tanah dan hutan
              versi  masyarakat  juga dapat dipertahankan eksistensinya.
              Selain itu, pasokan bibit yang lancar, juga mampu membuat

              masyarakat percaya  diri  untuk  mengelola  tanah  hutan
              rakyat, dengan menjadikan tanaman salak sebagai tanaman
              primadonanya.
                  Pembibitan  salak  oleh masyarakat Desa Kalimendong
              merupakan salah satu  upaya  mengatasi  kelangkaan,  yang

              secara  sosiologis  juga  berpeluang  menimbulkan  konflik
              sosial.  Bibit  salak  merupakan  sumber kekuasaan  bagi
              pemiliknya  ketika  “berkonflik”  dengan  pihk  lain,  karena  ia
              memiliki akses  untuk  menanam  salak di  sela-sela  pohon
              albasia. Setelah akses ini ia miliki, maka ia akan mendapatkan
              kesempatan untuk mengalami perubahan hidup (life change),
              karena mampu menanam  salak  yang  dapat memberikan
              keuntungan baginya. Berdasarkan keuntungan dari tanaman
              salak,  maka  ia  berkesempatan  memiliki  gaya  hidup  (life

              style) yang  diinginkannya,  dalam  koridor  konservasi yang
              menyejahterakan.
                  Perubahan  hidup dan gaya  hidup  yang dijalani  oleh
              masyarakat Desa Kalimendong,  semakin membuat mereka

              piawai dalam meniti kehidupan. Mereka tetap memiliki gaya
   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171