Page 169 - Tanah Hutan Rakyat
P. 169

156   Aristiono Nugroho, dkk

            sehingga berpeluang menghasilkan keberlanjutan  sistem
            kemasyarakatan,  yang  mampu memberikan  akses  seluas-
            luasnya  pada generasi akan datang  pada  sumber-sumber
            ekonomi  masyarakat (terutama  tanah).  Kondisi ini  pada
            akhirnya  dapat menciptakan  tatanan kehidupan bersama
            secara harmonis, karena mampu mengatasi  dan mencegah
            berbagai sengketa dan konflik.

                Dengan   demikian    diketahui,  bahwa   perjuangan
            masyarakat Desa Kalimendong relevan dengan“Empat Prinsip
            Pertanahan”  yang dicanangkan oleh  Badan  Pertanahan
            Nasional  Republik Indonesia  tahun 2004,  yang memiliki
            substansi sebagai  berikut:  Pertama,  kontribusi pertanahan
            dalam meningkatkan kesejahteraan  rakyat,  dan melahirkan
            sumber-sumber baru kemakmuran rakyat; Kedua, kontribusi

            pertanahan dalam meningkatkan tatanan kehidupan bersama
            yang lebih berkeadilan dalam kaitannya dengan pemanfaatan,
            penggunaan,  penguasaan,  dan pemilikan  tanah;  Ketiga,
            kontribusi pertanahan dalam menjamin keberlanjutan sistem
            kemasyarakatan,  kebangsaan,  dan  kenegaraan  Indonesia
            dengan  memberikan akses  seluas-luasnya  pada generasi
            akan datang  pada  sumber-sumber ekonomi  masyarakat,
            terutama tanah;  Keempat,  kontribusi  pertanahan dalam
            menciptakan  tatanan kehidupan bersama  secara harmonis

            dengan mengatasi berbagai sengketa dan konflik pertanahan
            di  seluruh  tanah air, dan  menata  sistem  pengelolaan  yang
            tidak lagi melahirkan sengketa dan konflik di kemudian hari.
                Relevansi  perjuangan masyarakat Desa Kalimendong

            dengan“Empat  Prinsip  Pertanahan”  terletak pada upaya
   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174