Page 196 - Tanah Hutan Rakyat
P. 196
Tanah Hutan Rakyat 183
masyarakat Desa Kalimendong dalam membangun harmoni,
antara aspek sosio-ekonomi dengan sosio-ekologi.
Keadaan yang dialami oleh sebagian masyarakat ini
(menebang tanaman keras yang dimilikinya), akhirnya
mengakibatkan tingginya tebang butuh di Desa Kalimendong.
Selain untuk keperluan sekolah, tebang butuh juga menjadi
andalan masyarakat, untuk memenuhi keperluan biaya berobat
dan hajatan (pernikahan dan khitanan). Oleh karena itu,
upaya untuk melestarikan fungsi tanah dan hutan (termasuk
hutan rakyat) mengalami hambatan. Sementara itu, karena
jauhnya letak desa (hutan rakyat) dari pusat kegiatan ekonomi,
dan infrastruktur yang kurang memadai, maka masyarakat
seringkali menebang tanaman keras yang dimilikinya tanpa
alasan yang kuat. Oleh karena itu, dibutuhkan solusi yang
tepat bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat (aspek sosio-
ekonomi), dengan tetap memperhatikan aspek sosio-ekologi
(konservasi tanah dan hutan). Solusi tersebut harus dapat
mencegah terjadinya peningkatan tebang butuh, yang
mengancam konservasi tanah dan hutan. Salah satu cara yang
ditempuh oleh Kepala Desa Kalimendong antara lain, dengan
melakukan pendekatan terhadap masyarakat, agar ia dapat
memberi penjelasan kepada masyarakat tentang urgensi
peningkatan kesejahteraan dalam frame konservasi tanah.
Saat penjelasan diberikan terbentuklah saling pengertian
antara para tokoh desa dengan masyarakat, yang selanjutnya
berkembang menjadi sinergi antara keduanya. Sinergi ini
akhirnya berupaya mengatasi tebang butuh, agar dinamika
sosio-ekonomi yang terjadi di masyarakat tidak menghambat