Page 198 - Tanah Hutan Rakyat
P. 198

Tanah Hutan Rakyat  185

              lembaga (organisasi)  yang  akan menjadi  katalisator lokal.
              Kerjasama  antara masyarakat  dengan Pemerintah Desa
              Kalimendong,  akhirnya mendorong  lahirnya  APHR  yang
              bertujuan  untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
              Dengan kata lain kehadiran  APHR  merupakan  solusi  yang
              telah lama dinantikan masyarakat.
                  Untuk  menjadi  anggota  APHR ada empat  syarat  yang

              harus dipenuhi oleh masyarakat, yaitu: Pertama, batas bidang
              tanahnya jelas, yang ditandai oleh adanya tanda batas berupa
              patok atau tanaman poring. Tetapi lebih diutamakan bila ada
              tanda batas berupa patok BPN, yang letaknya telah disahkan
              oleh Kantor  Pertanahan Kabupaten  Wonosobo;  Kedua,
              berada di dalam peta kawasan yang dikelola oleh APHR, yaitu
              kawasan  “Joko  Madu”;  Ketiga,  memiliki bukti kepemilikan

              bidang tanah, yang berupa sertipikat hak atas tanah, petuk D,
              atau SPPT PBB (Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak
              Bumi dan Bangunan); Keempat, bidang tanahnya tidak dalam
              keadaan sengketa, yang dibuktikan dengan surat keterangan
              kepala desa.
                  Kelahiran  APHR merupakan ikhtiar masyarakat,

              Pemerintah Desa Kalimendong, dan para tokoh masyarakat
              yang ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan
              tetap memperhatikan konservasi tanah hutan rakyat. APHR
              berdiri dengan memanfaatkan segenap fungsi positif struktur,
              adat istiadat,  gagasan,  dan keyakinan lokal.  Ikhtiar ini
              tidaklah  bertentangan dengan  pandangan  fungsionalisme
              Robert K. Merton (dalam Jary,  1991:391-392),  yang  pernah

              menyatakan  bahwa  tidak seluruh struktur,  adat  istiadat,
   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203