Page 200 - Tanah Hutan Rakyat
P. 200

Tanah Hutan Rakyat  187

              terbaru  dalam  mengelola  tanah  hutan  rakyat.  Dengan  kata
              lain,  masyarakat  menggunakan  pengetahuan dan wawasan
              konservasinya ini,  untuk memenuhi kebutuhannya  yang
              berupa peningkatan kesejahteraan.
                  Oleh karena itu,  ada  fakta  tak  terbantahkan,  bahwa
              dalam pengelolaan hutan rakyat ada kerjasama dan berbagi
              keuntungan, antara pemilik hutan rakyat (anggota masyarakat

              Desa  Kalimendong)  dengan APHR. Wujud  pembagian
              keuntungan  (profit  sharing)  antara lain meliputi bagi hasil
              hutan rakyat antara APHR dengan anggotanya, di mana APHR
              memungut  5%  dari  kayu  yang  dipanen  anggotanya.  APHR
              juga menetapkan bahwa albasia yang boleh ditebang adalah
              albasia  yang  garis  tengahnya  (diameternya)  sebesar  24  cm
              atau lebih. Untuk penjualan kayu albasia, APHR membantu

              anggota dengan menghubungi industri pengolahan kayu yang
              bersertipikat, yang bersedia membeli dengan harga yang sesuai
              dengan harga industri. Atas kinerja APHR ini, selain dikenai
              ketentuan bagi hasil sebesar 5%, maka anggota dibebani biaya
              tebang dan biaya eksploitasi. Selain itu, APHR juga membuat
              ketentuan, bahwa bagi anggota yang menebang satu pohon
              tanaman  keras diwajibkan  menanam  tiga pohon, dan wajib
              membeli bibit  albasia  pada  APHR  dengan harga 50%  lebih
              rendah dari harga pasar.

                  Dinamika  yang  dialami  masyarakat Desa Kalimendong
              dalam konteks tanah hutan rakyat, memperlihatkan adanya
              interaksi antara masyarakat dengan tanah, yang menciptakan
              sebuah sistem tenurial. Sebagaimana diketahui, sistem tenurial

              merupakan:  Pertama,  seperangkat  koneksi  antar  unsur,
   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205