Page 201 - Tanah Hutan Rakyat
P. 201

188   Aristiono Nugroho, dkk

            yang berkaitan dengan hak yang sah untuk menempati atau
            menggunakan sebidang tanah pada periode tertentu. Kedua,
            suatu sistem yang berkaitan dengan hal-hal yang dibutuhkan
            oleh para pihak dalam mendukung keberlangsungan tenure
            di suatu wilayah. Ketiga, suatu sistem yang dijalankan oleh
            stake holder (pemerintah, masyarakat, dan pengusaha), yang
            memiliki unsur instrumen, aktor, dan mekanisme.

                Sistem  tenurial  yang berlaku  di  Desa Kalimendong
            bukanlah sistem tenurial tersendiri, melainkan sistem tenurial
            yang berlaku di wilayah Indonesia pada umumnya, yang sesuai
            dengan ketentuan hukum tanah nasional. Sistem tenurial ini
            bertujuan  untuk mewujudkan  sebesar-besar kemakmuran
            rakyat (masyarakat), sebagai amanat Undang-Undang Dasar
            Tahun 1945  dan Undang-Undang  Pokok  Agraria (Undang-

            Undang Nomor 5 Tahun 1960). Untuk mendukung pencapaian
            amanat  tersebut,  yang  oleh masyarakat Desa Kalimendong
            dikenal dengan istilah “kesejahteraan masyarakat”, maka APHR
            juga mendirikan Koperasi Hutan Rakyat Lestari. Koperasi ini
            berupaya melayani kebutuhan keuangan  dan kesejahteraan
            anggotanya (masyarakat Desa Kalimendong) yang sekaligus
            anggota APHR. Pada dasarnya, koperasi ini berupaya memberi
            kesadaran pada anggota tentang perlunya menjaga kelestarian
            tanah  hutan  rakyat.  Upaya  ini dilakukan dengan diiringi

            kesiapan membantu  anggota  dalam memenuhi  kebutuhan
            keuangan, agar anggota koperasi tidak merusak tanah hutan
            rakyat.
                Pengelolaan  tanah hutan  rakyat Desa Kalimendong

            memperlihatkan adanya relasi antara penguasaan, pemilikan,
   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205   206