Page 204 - Tanah Hutan Rakyat
P. 204

Tanah Hutan Rakyat  191

              jatuh tempo,  yang telah  ditetapkan  berdasarkan  kesepakatan.
              Untuk keterlambatan angsuran diberi tenggang waktu maksimal
              selama dua bulan. Anggota masyarakat yang mengambil kredit
              dari koperasi juga wajib membayar biaya administrasi sebesar 1%,
              biaya survai sebesar 0,5%, dan biaya resiko kredit sebesar 0,5%
              dari jumlah pinjaman, yang dibayar tunai pada saat pencairan
              kredit  pertama. Oleh karena itu,  anggota masyarakat  yang
              mengambil kredit  dari koperasi  wajib menandatangani  surat
              perjanjian kredit di atas materai yang diketahui oleh istri/suami

              dan ahli waris. Bagi anggota masyarakat yang mengambil kredit
              dari koperasi, yang tidak membayar dua angsuran berturut-turut
              wajib menyerahkan jaminan atas pelunasan kreditnya. Namun
              demikian, sebagian masyarakat Desa Kalimendong menyatakan,
              bahwa ketentuan kredit yang ditetapkan oleh Koperasi Hutan
              Rakyat Lestari tidaklah memberatkan.

                  Dalam konteks  yang lebih makro  atau lebih luas,
              keberadaan Koperasi Hutan Rakyat Lestari menguntungkan
              masyarakat, karena koperasi merupakan  organ  APHR.
              Sebagaimana diketahui APHR berjasa dalam mengendalikan
              distribusi  komoditas (kayu  albasia  dan  salak).  Distribusi
              komoditas  berkaitan dengan adanya  penawaran dan
              permintaan komoditas,  yang keduanya berada  dalam
              pengelolaan APHR.  Sebagai  contoh,  untuk  mengendalikan

              penawaran, maka  APHR bekerjasama  dengan masyarakat
              agar tidak memproduksi kayu albasia dan buah salak secara
              berlebihan. Sementara itu, untuk mengendalikan permintaan,
              APHR  bekerjasama  dengan beberapa  perusahaan  yang
              menjadi pasar bagi komoditas yang diproduksi masyarakat.
   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209