Page 207 - Tanah Hutan Rakyat
P. 207

194   Aristiono Nugroho, dkk

            memiliki pemahaman (understanding), pandangan (thought),
            dan gambaran  (picture)  tertentu  dalam  pikirannya, yang
            selanjutnya menimbulkan keyakinan. Sementara itu, diketahui
            bahwa keyakinan adalah suatu cita-cita yang dipercaya sebagai
            sesuatu yang benar. Kondisi ini muncul, karena cita-cita yang
            ada bersifat realistis (nyata) dan efektif untuk dilaksanakan.
            Dalam konteks masyarakat Desa Kalimendong,  etos berarti
            cita-cita dan  keyakinan  yang  dimiliki  untuk  mencapai
            kesejahteraan dalam  frame  konservasi.  Cita-cita  ini muncul

            karena dalam pikirannya, masyarakat memiliki pemahaman,
            pandangan, dan gambaran tentang  keberhasilan  menyiasati
            topografi desa yang bergelombang dan terjal, yang selanjutnya
            menimbulkan  keyakinan  tentang  kesejahteraan.  Bagi
            masyarakat, keyakinan ini muncul karena ia percaya bahwa
            kesejahteraan dalam frame konservasi dapat dipercaya sebagai
            sesuatu  yang benar. Kondisi  ini  muncul,  karena  perolehan

            kesejahteraan dalam  frame konservasi bersifat  realistis  dan
            efektif untuk dilaksanakan.
                Sebagai salah satu upaya memperoleh kesejahteraan dalam
            frame konservasi, Kementerian Kehutanan memperkenalkan
            program LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) di Desa
            Kalimendong.  Program  ini  dimaksudkan  untuk  menjaga
            keharmonisan  antara masyarakat  dengan hutan negara

            yang dikelola Perhutani, yang letaknya di bagian Utara Desa
            Kalimendong. LMDH Desa Kalimendong diberi nama LMDH
            Rimba Mulya yang didirikan pada tanggal 28 Nopember 2002
            dengan akta pendirian badan hukum, yang dilengkapi dengan
            AD/ART oleh Notaris dengan nomor  73, tanggal 28 Nopember
   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212