Page 312 - Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
P. 312

Analisis Yuridis Atas Pembatalan Sertipikat Karena Cacat Administrasi dan   303
                 Usaha Preventif Guna Mencegah Terjadinya Cacat Administrasi Dalam Penerbitan Sertipikat
                 Sertipikat Hak  Atas  Tanah merupakan Produk Hukum  yang
             dapat  menjadi objek  perkara di  Pengadilan oleh  karena  sistem
             pendaftaran tanah kita menganut Sistem Publikasi Negatif. Dalam
             sistem publikasi Negatif ini Sertipikat merupakan alat pembuktian
             yang  kuat  yang  berarti bahwa  dengan  sertipikat  seseorang  dapat
             membuktikan  bahwa orang  yang  terdaftar dalam  sertipikat  itu
             adalah pemiliknya yang sah. namun demikian kepemilikan itu dapat
             dibatalkan manakala ada pihak lain yang dapat membuktikan bahwa
             kepemilikan  hak atas  tanah  itu adalah  kepunyaan  nya apabila di
             persidangan dapat membuktikan bukti-bukti sebaliknya dan Hakim
             mempunyai keyakinan bahwa berdasarkan alat-alat bukti itu Hak
             kepemilikan memang secara hukum merupakan hak milik sah dari
             penggugat.

                 Dalam kajian ini Tim Peneliti akan mencermati apakah proses-
             proses yang terjadi dan mengakibatkan permasalahan terkait obyek
             penelitian ini sudah memperhatikan Asas-asas Umum Pemerintahan
             Yang  baik  atau  tidak  dan  sekaligus  nantinya  merupakan  bahan
             pembelajaran untuk  menjadi  perhatian  dalam  setiap  tindakan
             aparatur  Kementerian  Agraria dan  Tata  Ruang/BPN agar dapat
             bertindak secara cermat dan sesuai ketentuan yang berlaku. Untuk
             ini perlu mengacu pada beberapa referensi, apakah yang dimaksud
             dengan  Asas-Asas Umum Pemerintahan  yang  Baik itu. Menurut
             Crince Le Roy   sebagaimana dikutip oleh Effendi Lotulong, terdapat
                          3
             11 asas umum pemerintahan yang baik, yang meliputi:

                 a) Asas Kepastian Hukum (principle of legal security); b) asas
             keseimbangan  (principle  of proportionality);  c)  asas bertindak
             cermat  (principle of carefulness); d)  asas  motivasi  untuk setiap
             keputudsan  badan  pemerintahan  (principle  of motivation;  e)  asas
             tidak boleh mencampuradukkan kewenangan (principle of non
             misuse of competence; f) asas kesamaan dalam mengambil keputusan
             (principle of  equality); g) asas permainan yang layak (principle of fair
             play); h) asas keadilan atau kewajaran (principle of reasonableness of


             3   Paulus Effendi Lotulung, Himpunan Makalah Azas-Azas Umum Pemerintahan Yang Baik,  Lembaga
               Penelitian dan Pengembangan Hukum Administrasi Negara, Bogor-Jakarta, PT. Citra Aditya Bakti
               Bandung, 1994 hal 38-49.
   307   308   309   310   311   312   313   314   315   316   317