Page 25 - Land Reform dari Masa ke Masa
P. 25

6     Land Reform Dari Masa Ke Masa

            tanah” yang pertama kali diperkenalkan oleh Bank Dunia
            melalui “proyek administrasi pertanahan”. Selanjutnya,
            setelah rejim otoritarian Suharto jatuh di tahun 1998, kita
            menyaksikan bagaimana kebijakan land reform masuk
            (kembali)  ke dalam proses kebijakan nasional melalui
            andil dari kelompok-kelompok gerakan agraria, aktivis-
            aktivis LSM, akademisi yang kritis, dan pejabat
            pemerintah yang berniat reformis. Tulisan ini ditutup
            dengan suatu sketsa singkat cara bagaimana Joyo
            Winoto, Kepala BPN yang diangkat oleh Presiden Susilo
            Bambang Yudhoyono pada tahun 2005, merancang dan
            mempromosikan apa yang disebut “Reforma Agraria”,
            termasuk dengan meletakkannya sebagai “mandat politik,
            konstitusi dan hukum untuk mencapai cita-cita keadilan
            sosial” (Winoto, 2007b). Lebih lanjut, secara skematik
            ditampilkan proses-proses kebijakan land reform pada
            tingkat nasional sehubungan dengan “sektoralisme yang
            keras” dalam perundang-undangan dan kelembagaan
            pemerintahan.
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30