Page 34 - Land Reform dari Masa ke Masa
P. 34

- III -

                           Penghapusan Azas

                              Domein Negara








                   zas domein negara, sebagaimana tercantum dalam UU
               AAgraria  1870 dan juga dalam UU Kehutanan 1874,
               1875 dan 1897, menyatakan bahwa semua tanah yang tidak
               mempunyai status kepemilikan sesuai dengan hukum Barat
               akan dianggap sebagai milik negara. Sebagai akibatnya,
               semua tanah yang ditelantarkan atau tidak dipakai
               (tergolong yang disebut woeste gronden), dan tanah yang
               tidak mempunyai hak kepemilikan pribadi (eigendom)
               akan diberlakukan sebagai milik negara. UU Agraria 1870
               disahkan dengan sebuah gagasan bahwa pemerintah
               Belanda harus membuka Hindia Belanda terhadap
               investasi asing, dan bahwa Belanda dan kelas kapitalis
               Eropa memiliki hak-hak untuk berinvestasi dan
               memperoleh surplus-surplus kolonial dari Hindia Belanda.
               Selama lebih dari tujuh puluh tahun (1870-1942) “domein
               negara” telah menjadi sebuah konsep legal-politis yang
               hegemonik melayani pemerintah kolonial untuk
               memfasilitasi perusahaan-perusahaan kapitalis Eropa
               dengan hak-hak untuk menggunakan tanah
               (erfpachtrecht) selama tujuh puluh lima tahun.
                    UUPA 1960 mengganti azas domein negara dengan
               sebuah konsep politico-legal baru yang disebut “Hak
               Menguasai dari Negara” (HMN). UUPA itu merupakan
               hukum agraria nasional pertama berdasarkan Pancasila,


                                         15
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39