Page 51 - Land Reform dari Masa ke Masa
P. 51

32    Land Reform Dari Masa Ke Masa

            sistem agraria perkebunan kolonial. Para petani yang
            menduduki perkebunan dimasukkan ke dalam kategori
            “pendudukan ilegal”, yang harus berurusan langsung
            dengan tentara yang seringkali mengambil tindakan
            respresif atas nama “ketertiban umum.”
                 Kemudian, hal yang menjamin keberlangsungan
            sistem agraria perkebunan kolonial adalah pengaturan
            konversi dari hak erfpacht kolonial menjadi Hak Guna
            Usaha (HGU) paska-kolonial sebagaimana tercantum
            dalam UUPA 1960, pasal III (Aturan-aturan mengenai
            konversi tanah).  Hak erfpacht dan Hak Guna Usaha
                            31
            tersebut merupakan hak untuk menggunakan tanah
            yang diberikan pemerintah untuk perusahaan-
            perusahaan perkebunan. Perbedaan utama keduanya
            adalah jangka waktunya dimana hak menggunakan
            tanah itu berlaku, dan status kewarganegaraan dari
            perusahaan yang memegang hak tersebut. Hak erfpacht
            diberikan pada perusahaan-perusahaan asing untuk
            jangka waktu selama tujuh puluh lima tahun. Hak Guna
            Usaha diberikan untuk perusahaan dalam negeri dengan
            jangka waktu dua puluh lima tahun, atau jika
            perkebunan tersebut membutuhkan jangka waktu yang
            lebih lama seperti perkebunan kelapa sawit, Menteri
            Urusan Agraria bisa memberikan hak menggunakan
            tanah itu  selama tiga puluh lima tahun. UUPA tidak
            mengijinkan perusahaan-perusahaan asing untuk
            memiliki Hak Guna Usaha.






              31  Berikut ini adalah bagian yang relevan dari UUPA, pasal III
            Ketentuan-ketentuan Konversi: “Hak erfpacht untuk perusahaan
            kebun besar yang ada pada mulai berlakunya Undang-undang
            ini, sejak saat tersebut menjadi hak guna usaha tersebut dalam
            pasal 28 ayat 1 yang akan berlangsung selama sisa waktu hak
            erpacht tersebut, tetapi selama-lamanya 20 tahun”
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56