Page 37 - Pemodelan Spasial untuk Prediksi Pengunaan dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian
P. 37

untuk mengklasifikasikan penggunaan tanah tahun 2003, 2013, dan
            2023,  serta  dilanjutkan pemodelan  CA-ANN untuk  memprediksi
            penggunaan  tanah  tahun  2033  dan  2043.  Terdapat  lima  klasifikasi
            penggunaan tanah yang telah disesuaikan dengan kajian terdahulu
            dan karakteristik  wilayah Kabupaten Sleman  yaitu  sawah, kebun/
            tegalan, lahan terbangun, perairan, dan hutan. Hasil analisis spasial
            ini  bertujuan  untuk membandingkan luasan  perubahan lahan
            pertanian dalam deret waktu dan  karakteristik perubahan tersebut
            menjadi lahan terbangun.
                Analisis penggunaan tanah dalam deret waktu menjadi referensi
            dalam perencanaan dan  manajemen tata ruang, serta pengambilan
            keputusan oleh otoritas setempat untuk melakukan perbaikan kondisi
            lingkungan dan ekologi secara berkelanjutan (Ren dkk., 2019; Y. Zhang
            dkk., 2019). Hal ini menjadi acuan untuk melaksanakan wawancara
            terhadap pemangku kepentingan di sektor pertanian menggunakan
            kerangka kerja  Driving-Pressure-State-Impact-Response (DPSIR).
            Wawancara  ini dilaksanakan  sesuai  pertanyaan  yang  telah  dibuat
            melalui lembaran pertanyaan, tentunya pertanyaan tidak terstruktur
            di luar panduan wawancara dapat dilakukan yang memiliki hubungan
            terhadap  penelitian  ini.  Terdapat  lima pertanyaan  utama  dalam
            penelitian  ini  yaitu: (i)  faktor  yang  menjadi  penyebab (Driver)
            perubahan lahan  pertanian menjadi  lahan  terbangun; (ii)  faktor
            tekanan (Pressure)  yang  mempercepat perubahan  lahan pertanian
            semakin progresif; (iii) kondisi saat ini (State) yang terjadi pada subjek
            dan objek  pertanian;  (iv) dampak  (Impact) yang  dirasakan  sektor
            pertanian;  serta (v)  tindakan (Response) pemangku  kepentingan
            dalam pengendalian alih fungsi lahan pertanian secara berkelanjutan.
            Tentunya aksi nyata masyarakat, organisasi, lembaga, dan pemerintah
            sangat diperlukan untuk merespon perubahan yang terjadi melalui
            pendekatan multi  aspek.  Berbagai kebijakan,  pengendalian,  dan
            pengawasan penggunaan tanah utamanya pertanahan dan tata ruang
            harus diperhatikan dalam merancang pengelolaan dan pengembangan
            lahan yang ekosentris.





            6     Pemodelan Spasial untuk Prediksi Penggunaan dan
                  Pengendalian Alih Fungsi Lahan pertanian
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42