Page 40 - Pemodelan Spasial untuk Prediksi Pengunaan dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian
P. 40

penurunan  terbesar  seluas 4.587,26  km², kawasan  pertanian
            mengalami kenaikan  seluas 3.407,41  km², kawasan  terbangun
            menjadi  peningkatan  seluas  547,06  km2,  dan kawasan  perairan
            mengalami peningkatan seluas 28,61 km². Prediksi penggunaan tanah
            di masa mendatang dari tahun 2030-2050 yaitu kawasan hutan akan
            mengalami penurunan wilayah seluas 430,68 km², kawasan pertanian
            mengalami peningkatan seluas 107,5 km², kawasan terbangun terjadi
            peningkatan  terbesar  dibandingkan lainnya  seluas 117,19  km²,  dan
            kawasan perairan terjadi penurunan seluas 4,09 km².
                Kajian terdahulu juga menerapkan kolaborasi pemodelan SVM
            dan CA-ANN terhadap penggunaan tanah dalam deret waktu. Pertama,
            Sajan dkk. (2022) melaksanakan penelitian di Kota Muzaffarpur yang
            terletak di wilayah Tirhut, negara bagian Bihar, India terkait penilaian
            dinamika  penggunaan  tanah dalam deret waktu.  Pemodelan  ANN
            berbasis  cellular  automata untuk  menilai  dinamika penggunaan
            tanah di masa lalu, sekarang, dan di masa depan di wilayah tersebut.
            Hasil menunjukkan  dari  tahun 1990  sampai  dengan  tahun 2020,
            penggunaan tanah terdiri atas vegetasi, lahan basah, dan badan air
            mengalami  penurunan  sebesar 44,28% menjadi  34,82% menjadi
            25,56%,  dan  terakhir 5,63%. Luas lahan  pertanian mengalami
            penurunan sebesar 14,30% pada tahun 2030 dan penurunan kembali
            sebesar 32,84% pada tahun 2050.
                Kedua, penelitian oleh Uddin dkk. (2023) tentang pemodelan CA-
            ANN terhadap penilaian perubahan penggunaan tanah dan prediksi
            di masa depan di Kota Gazipur, Bangladesh. Perubahan penggunaan
            tanah selama dua dekade terakhir pada tahun 2002 sampai dengan
            tahun 2022 telah terjadi peningkatan area perkotaan sebesar 150% serta
            terjadi penurunan untuk area non terbangun dan badan air sebesar
            7,02%  dan 78,9%. Prediksi  tahun 2042 memperlihatkan  terjadinya
            peningkatan area terbangun untuk perkotaan sebesar 47,61% serta di
            sisi lain terjadi penurunan area non terbangun dan badan air sebesar
            24,17% dan  67,23% dibandingkan data penggunaan  tanah di  tahun
            2020. Kajian ketiga  oleh Kesikoglu  dkk. (2019)  tentang  performa
            pemodelan ANN,  SVM,  dan  MLH  untuk  mengetahui perubahan



                                                                  BAB I   9
                                   Konseptualisasi Prediksi: Penggunaan dan Pengendalian
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45