Page 81 - Jalan Penyelesaian Persoalan Agraria: Tanah Bekas Hak, Pengakuan Hukum Adat, Penataan Tanah Batam, Percepatan Pendaftaran Tanah, dan Integrasi Tata Ruang
P. 81

64    IGN Guntur, Arief Syaifullah, Anna Mariana

            konservasi,  rehabilitasi,  penelitian,  obyek  wisata  lingkungan  dan
            sebagainya.  Sedangkan  pengaturan  pemanfaatan  ruang  dengan
            fungsi (kawasan) budidaya seperti: upaya eksploitasi pertambangan,
            budidaya  kehutanan,  budidaya  pertanian,  kegiatan  pembangunan
            permukiman,  kegiatan  industri,  pariwisata,  dan  lain-lainnya.
            Mewujudkan keterpaduan dalam pemanfaatan ruang dimaksudkan
            untuk  mencegah  perbenturan  kepentingan  yang  merugikan
            pembangunan  antar  sektor,  antar  daerah  dan  masyarakat  dalam
            menggunakan  tanah.  Berdasarkan  kewenangan  Negara  untuk
            mengatur  kemudian  menyelenggarakan  peruntukan,  penggunaan,
            persediaan  dan  pemeliharaan  tanah,  pemerintah  membuat  suatu
            rencana  umum  untuk  berbagai  kepentingan  negara  maupun
            kepentingan hidup rakyat sebagaimana amanat Pasal 13 dan Pasal 14
            UUPA.  Rencana  umum  (nasional  planning)  dirinci  lebih  lanjut
                                                                         19
            menjadi rencana khusus (regional planning) dari tiap-tiap daerah ,
            dengan harapan perencanaan penggunaan dan pemanfaatan tanah
            dapat  terpimpin  dan  teratur  sehingga  membawa  manfaat  yang
            sebesar-besarnya  bagi  negara  dan  rakyat.  Dapat  diartikan  bahwa
            pengaturan  dan  penyelenggaraan  peruntukan,  persediaan  serta
            pemeliharaan  tanah  (dan  ruang)  merupakan  kewenangan  “Peme-
            rintah” Pusat untuk rencana umum sedangkan untuk skala regional
                                                            20
            dibuat sesuai dengan kebijakan Pemerintah Daerah.

            Daerah Tingkat II. Sedangkan penataan ruang berdasarkan fungsi kawasan dan
            aspek kegiatan meliputi kawasan perdesaan, kawasan perkotaan, dan kawasan
            tertentu.
               19   Pengaturan  tata  ruang  disusun  secara  berjenjang  untuk  skala  nasional,
            propinsi  dan  kabupaten.  RTRW  Nasional  berlaku  sebagai  dasar  perencanaan
            ruang  untuk  25  tahun  ke  depan,  sedang  RTRW  Propinsi  memberikan
            rekomendasi pengarahan investasi pembangunan untuk jangka waktu 15 tahun
            dan RTRW Kabupaten untuk jangka waktu 10 tahun.
               20  Perhatikan Pasal 2 ayat (1) Keppres No. 34 Tahun 2004 yang menyatakan
            bahwa  sebagian  kewenangan  Pemerintah  (Pemerintah  Pusat  maksudnya:
            penulis) di bidang pertanahan dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.
            Selanjutnya,  ayat  (2)  dari  Pasal  2  Keppres  merinci  kewenangan  yang
            dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota, yaitu: a) pemberian ijin lokasi;
            b)  penyelenggaraan  pengadaan  tanah  untuk  kepentingan  pembangunan;  c)
            penyelesaian sengketa tanah garapan; d) penyelesaian masalah ganti kerugian
            dan  santunan  tanah  untuk  pembangunan;  e)  penetapan  subyek  dan  obyek
            redistribusi tanah, serta ganti kerugian tanah kelebihan maksimum dan tanah
            absentee; f) penetapan dan penyelesaian masalah tanah ulayat; g) pemanfaatan
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86