Page 277 - Melacak Sejarah Pemikiran Agraria Indonesia Sumbangan Pemikiran Mazhab Bogor
P. 277

Ahmad Nashih Luthfi


               BNI 1946 cabang Bogor. Kebetulan direktur yang ditunjuk ada-
               lah temannya sewaktu SMA. Lalu disepakati adanya kerjasama
               antara IPB dan BNI 1946 di mana pihak IPB diminta meng-
               ajukan proposal proyek untuk mendapatkan kredit. Lebih dari
               40 proposal yang masuk. Dari sejumlah itu 22 proposal disetujui,
               salah satunya adalah yang diajukannya. Belum genap setahun,
               kebanyakan dari 22 proposal proyek yang disetujui bangkrut dan
               hanya tersisa 4, termasuk yang dikelola oleh Gunawan Wiradi.
                   Proyek yang dikelola Gunawan Wiradi ini berusaha mene-
               rapkan dan memodifikasi teori Ir. Tergast tentang sistem usaha
               tani mixed farming. 66  Dalam teori asalnya, mixed farming ini
               dijalankan oleh satu keluarga terdiri atas 7 orang (suami-istri dan
               lima anak) yang mengelola 5 ha tanah dan 5 satuan ternak.
               Namun dengan mengingat ketentuan batas maksimum pemilikan
               tanah pertanian dalam UU No. 56/1960 (dalam rangka
               landreform), Gunawan Wiradi melakukan modifikasi atas teori ini.
                   Seorang pegawai di fakultasnya yang bersedia menjadi
               pelopor mixed farming ini dipilih. Gajinya sebagai pegawai dihen-
               tikan sementara, tetapi ia diberi modal untuk mengelola 2 hektar
               (bukan 5) tanah milik fakultas dan 3 satuan (bukan 5) ternak,
               yaitu satu sapi, tujuh ekor kambing dan 25 ekor unggas. Tanah 2
               ha itu dibagi menjadi: 1 ha untuk tanaman rumput-rumputan
               makanan ternak; 0,5 ha untuk sawah; 0,25 ha untuk rumah,
               kandang kambing dan kandang unggas, dan sisanya untuk
               tanaman palawija. Gunawan Wiradi ingin melihat apakah 2 ha
               dalam batas minimum UUPA dengan tanggungan 7 anggota
               keluarga itu bisa mencukupi ataukah tidak. Hasilnya adalah,
               untuk tanah sesubur Jawa Barat bagi satuan keluarga sebesar 7
               orang dengan 4 orang di antaranya adalah usia-kerja, tanah 2 ha
               itu ternyata lebih dari cukup menopang kesejahteraan keluarga.


                   66  Sebenarnya ada beberapa model dalam sistem usaha tani yang diajukan
               Tergas, namun Gunawan Wiradi hanya memilih salah satu di antaranya. Lihat,
               G. C. W. Tergas, “Vergrooting van de Indonesische Landbouw in het Bijzonder
               op Java en Madura”, Landbouw, tahun ke-22, 1950. Ringkasannya dapat dibaca
               dalam, Moch Tauchid, Masalah Agraria sebagai Masalah Penghidupan dan
               Kemakmuran Rakyat Indonesia (Yogyakarta: Pewarta, 2009), hal. 356-370.
               224
   272   273   274   275   276   277   278   279   280   281   282