Page 282 - Melacak Sejarah Pemikiran Agraria Indonesia Sumbangan Pemikiran Mazhab Bogor
P. 282

Melacak Sejarah Pemikiran Agraria


               G. Masa Penuh Petualangan
                   Meski telah keluar dari IPB, statusnya sebagai dosen tidak-
               lah benar-benar terputus. Ia masih menerima “gaji buta” sampai
               dengan tahun 1972. Hal ini semakin menunjukkan tidak jelasnya
               tuduhan yang disangkakan kepadanya. Ia tidak pernah secara
               resmi dipecat, diadili, divonis, oleh kampus ataupun oleh
               lembaga pengadilan. Yang jelas, ia tersingkir.
                   Memasuki tahun 1972, sekitar 7 tahun dari “didiamkannya”
               ia oleh pihak kampus, datang surat resmi dari rektor Prof. Dr. Ir.
               Akhmat Satari yang menyatakan bahwa ia “diberhentikan de-
               ngan hormat sebagai dosen dan dinaikkan pangkatnya”. Suatu
               pernyataan yang baginya sangat aneh. Sementara kawannya,
               Sjamsoe’oed Sadjad, pada tahun ini justru direhabilitasi. 75
                   Mulailah Gunawan Wiradi mengarungi perjalanan hidup
               yang penuh petualangan yang harus ditempuhnya di luar bidang
               akademis. Ia mendaftar ke banyak perusahaan. Pengalamannya
               sebagai dosen cukup menyulitkan orang lain dan pihak peru-
               sahaan untuk bersikap terhadap dirinya, misalnya menyangkut
               gaji dan jenis pekerjaan. Padahal ia bertekad mau melakukan
               pekerjaan apapun.
                   Melalui bantuan salah satu sepupunya, Gunawan Wiradi
               kemudian dapat bekerja sebagai staf di PT. Sumber Selatan
               (1967-1969). Di sinilah pertama kali ia terkena tipu! Penipunya
               masuk penjara, tapi uangnya tidak kembali. Dari pengalaman
               inilah pernah terpikir dalam benaknya bahwa dunia bisnis itu
               adalah persoalan “ditipu atau menipu”. Setelah itu, ia sempat
               menjadi Wakil Direktur PT. Sumber Sejahtera, Jakarta (1969-
               1970), dan bekerja di perkebunan karet PT. Lebah Kencana di
               Sumedang (1970-1972).
                   Tahun 1969-1971, Gunawan Wiradi bersama sejumlah
               orang yang masih bersedia mengaku teman, menangani Proyek
               Pakis Baru, yaitu suatu proyek pertanian sebagai penunjang
               dibangunnya jalan pintas dari Kismantoro ke Pacitan. Sementara



                   75  Ibid.
                                                                        229
   277   278   279   280   281   282   283   284   285   286   287