Page 279 - Melacak Sejarah Pemikiran Agraria Indonesia Sumbangan Pemikiran Mazhab Bogor
P. 279
Ahmad Nashih Luthfi
kerasan, sehingga semboyan yang dikenal saat itu adalah “bukan
dor-doran, tapi jor-joran manipolis”.
Akhir bulan September kekuatan kiri semakin terlihat
menunjukkan kekuatannya. Pada tanggal 27 hingga 30 Septem-
ber 1965 terdapat serangkaian pertemuan di Senayan Jakarta.
Tanggal 27 berlangsung Musyawarah Besar Teknik (Mubestek)
yang dihadiri para insinyur di kalangan militer, kampus, seni,
dan sebagainya. Dua hari sesudahnya, 28-29 September diada-
kan pertemuan CGMI. Gunawan Wiradi tidak sempat mengha-
dirinya sebab sedang sakit bisul di pantatnya. Namun ketika ada
kawan yang mendatanginya, ia sempat memberinya uang saku
perjalanan. Seingatnya, ia memberi kawannya itu Rp. 15.000.
Dalam pertemuan itu berbagai pihak berpidato, termasuk
Presiden Soekarno dalam membuka acara Mubestek. Ketika ber-
diri di atas podium, Presiden Soekarno melihat spanduk dengan
tulisan tertentu. Setelah diamatinya, teks itu ternyata mengutip
wejangan Kresna kepada Arjuna dalam perang Bratayudha. Teks
itu berbunyi “Karmane Vadikaraste Mapalasu Kadaζana”, yang
artinya “Laksanakan tugasmu jangan menghitung untung rugi”.
Melihat ada tulisan yang salah, Presiden Soekarno mengoreksi
dan menjelaskan apa maksudnya.
“Oleh Orde Baru, teks dan penjelasan Bung Karno ini dituduh
sebagai sandi untuk memerintahkan pembunuhan para jenderal.
Padahal itu, dia ngoreksi spanduk. Itu ada masuk televisi kok. Saya
ingat betul.”. 68
Pada tanggal 1 Oktober, Gunawan Wiradi sedang ber-
main kartu bridge bersama klub Berlian-nya. Ketika didengarnya
pengumuman dari Umar Dhani yang memberi dukungan terha-
dap aksi dini hari itu, klub ini terus saja bermain. Mereka tidak
tahu menahu dengan peristiwa itu, meski terus memendam tanya
ada masalah apa di Jakarta. Sore harinya ia mendengar berbagai
berita yang simpang siur. Malam harinya ia diajak seorang sepu-
pu eks-CPM untuk mencari informasi di Jakarta. Sepupunya ini
68 Wawancara dengan Gunawan Wiradi, Bogor, 18 Juli 2008; Yogyakarta,
10 Agustus 2009.
226

