Page 278 - Melacak Sejarah Pemikiran Agraria Indonesia Sumbangan Pemikiran Mazhab Bogor
P. 278
Melacak Sejarah Pemikiran Agraria
Buktinya, belum sampai 2 tahun (dari masa kredit yang rencana-
nya ditentukan 4 tahun), Gunawan Wiradi dan timnya sudah bi-
sa mengembalikan pinjamannya ke bank. 67
F. Prahara Politik 1965
Minat Gunawan Wiradi dalam melakukan studi politik
pertanian dan sosiologi pedesaan dengan sendirinya terbengkalai
setelah Gunawan Wiradi dicomot sebagai “dosen rumput” di
Fakultas Peternakan. Namun walau belum sempat mendalami
lebih lanjut minat studinya itu, Gunawan Wiradi secara praktis
telah melakukan eksperimen usaha tani sebagaimana uraian di
atas. Kegiatan ini justru menyita waktu melebihi tugasnya
mengajar di kelas.
Memang saat itu Gunawan Wiradi memperoleh kesempatan
untuk mengambil studi lanjut di Amerika (dalam urusan rum-
put). Semua persyaratan telah berhasil dipenuhi, namun kesem-
patan itu tidak pernah menjadi kenyataan. Prahara politik 1965
tidak hanya menggagalkan keberangkatan Gunawan Wiradi,
namun benar-benar telah mengubah jalan hidupnya. Ia tersingkir
dari IPB. Karir akademiknya secara formal di IPB berakhir tanpa
dia merasa berbuat dosa apa-apa, kecuali bahwa dia memang
menempatkan diri di barisan nasionalis pendukung Bung Karno.
Aktivitasnya selama mahasiswa turut dipersoalkan.
Bagaimana peristiwa itu menurut pandangan Gunawan
Wiradi dan apa akibat yang ditimbulkan terhadap kehidupan-
nya? uraian berikut menjelaskannya.
Upaya nasakomisasi mengalami puncak pada bulan Januari-
Februari 1965. Pada bulan Mei 1965, Partai Komunis Indonesia
merayakan ulang tahunnya. Di Jakarta, menurut kesaksian
Wiradi, jalanan “berwarna merah”, sehingga menakutkan pihak
lawan. Meski demikian, menurutnya, tidak menimbulkan ke-
67 Wawancara Moh. Shohibuddin, A. N. Luthfi, dan Eko Cahyono dengan
Gunawan Wiradi, Bogor, 9 Februari 2008.
225

