Page 280 - Melacak Sejarah Pemikiran Agraria Indonesia Sumbangan Pemikiran Mazhab Bogor
P. 280

Melacak Sejarah Pemikiran Agraria


               pernah menjadi pengawal Jenderal Sudirman, sehingga masih
               mempunyai banyak kenalan di militer dan markas-markas partai.
               Di Jakarta, Gunawan Wiradi tidak menemukan hal yang menarik
               perhatiannya, sebab ia segera pulang ke Bogor karena menahan
               sakit ambiennya.
                      Di Bogor, ia segera masuk rumah sakit guna menjalani
               operasi ambien. Sebagai dosen, pengobatannya dibiayai oleh
               kampus. Di rumah sakit itulah ia sempat membaca koran yang
               menjelaskan bahwa “keluarga Kolonel Katamso dicincang lu-
               mat”. Ia langsung bisa memprediksi bahwa kejadian ini tentu
               mempunyai efek besar. Namun ia bisa menangkap adanya
               kejanggalan dalam pemberitaan itu. Seorang kawan yang men-
               jenguknya kebetulan adalah keponakan Nyonya Katamso, menje-
               laskan bahwa benar Kolonel Katamso ditembak, namun istri dan
               anak-anaknya selamat. 69  Ia mulai menyadari adanya fitnah-
               memfitnah yang luar biasa beredar di luar.
                      Setelah ia bisa keluar dari rumah sakit yang memakan
               waktu cukup lama, 3 bulan ditambah dengan perawatan di
               rumah, Gunawan Wiradi kembali lagi ke kampus. Ternyata
               keberadaannya di kampus menuai banyak kecaman. Ia tidak
               terbebas dari fitnah-memfitnah yang tanpa dasar. Seseorang yang
               semula dikenal sebagai sahabat memfitnahnya, dengan menga-
               takan bahwa orang yang dulu menghasut sehingga meng-
               akibatkan ia terusir dari fakultas adalah Gunawan Wiradi. 70
               Setelah empat bulan mengalami masa penuh huru-hara di kam-
               pus, tepatnya pada Maret 1966, ia bersama kesepuluh dosen
               lainnya termasuk sang rektor, dikeluarkan dari IPB. Surat
               pengeluaran yang ditujukan kepadanya berbunyi, “dibebaskan
               untuk sementara dari kewajiban dan aktivitas”. 71







                   69  Wawancara dengan Gunawan Wiradi, Yogyakarta, ibid.
                   70  Wawancara Moh. Shohibuddin, A. N. Luthfi, dan Eko Cahyono dengan
               Gunawan Wiradi, Bogor, 9 Februari 2008.
                   71  Wawancara dengan Gunawan Wiradi, Bogor, 21 April 2008.
                                                                        227
   275   276   277   278   279   280   281   282   283   284   285