Page 37 - Pengantar Filsafat Umum
P. 37

FILSAFAT UMUM   27


             hubungan yang lebih kompleks dan khusus. Dengan bertitik tolak dari
             definisi atau prinsip yang jelas dengan sendirinya, ditarik penjelasan
             dan kesimpulan tentang hal kurang/ tidak jelas.

                 Sesuai dengan namanya, metode skolastik menunjukkan kaitan
             yang erat dengan metode mengajar. Pada saat yang sama, dikembangkan
             dengan metode berpikir. Berawal pada suatu teks yang diambil dari
             seorang pemikir besar atau dari kitab suci, kemudian diberi penafsiran
             dan komentar. Komentar berkisar pada soal-soal ril. Supaya topik dipahami,
             semua istilah, ide dan kenyataan dirumuskan, dibedakan dan diuji dari
             segala segi. Segala ‘pro’ dan ‘kontra’ dihimpun dan dibandingkan. Semua
             proses ini, yang disebut ‘lectio’ diharapkan tercapai suatu pemahaman
             baru.
                 Untuk tingkat yang lebih tinggi, ‘lectio’ diikuti dengan ‘disputatio’
             (perdebatan). Jika ‘lectio’ sering dilakukan para filosof dan Gerejawan
             pada waktu pagi, ‘disputatio’ biasanya dilaksanakan pada siang hari.
             Setidaknya, Thomas melakukannya dua kali selama seminggu. Disputasio
             ini meliputi debat dialektis mengenai soal-soal yang ditemukan dalam
             teks. Komposisinya biasanya sebagai berikut:
             -   persoalan (quaestio) diterangkan oleh dosen;
             -   keberatan-keberatan (videtur quod non) diajukan;
             -   jawaban (solutio) diberikan oleh mahasiswa senior;
             -   kesimpulan (summarium/determinatio) diberikan oleh dosen.

                 Acara disputasio membahas berbagai topik yang sangat luas. Sekali
             setahun diadakan disputasio gabungan yang besar dan dihadiri para
             tokoh dan pakar dalam wilayah itu. Disputasio ini dicatat dan dihimpun
             menjadi buku. Dalam disputasio, ini ditekankan dua hal:
             -   ordo disciplinae, yaitu urut-urutan tepat dalam mengajukan soal-
                 soal diskusi, harus diarahkan menjadi ordo intentionis (jalan penemuan);
             -   cara berpikir harus memenuhi aturan-aturan logika formal.

                 Suasana  disputasio memupuk sikap kritis yang sehat dan cara
             berpikir otonom. Pendapat pemikir besar sekali pun belum menentukan,
             perlu dicari alasan-alasan intrinsik, yang dapat meyakinkan. Kecuali
             itu, dipertajam pula baik dari segi isi substansi, tetapi juga dari segi
             metode-sistematika.
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42