Page 161 - Ayah - Andrea Hirata
P. 161

Kue Satu















          NUN terpojok di Pasar Manggar, di kios jahit Serasi, meneri-
          ma jahitan baju lelaki, perempuan, anak-anak, dewasa, baju
          tradisi, baju masa kini, Izmi, sang pemilik kios, tahu sepak
          terjang Sabari di Tanjong Pandan, dan tahu bahwa dia telah
          kembali ke Belantik, demi cinta sebelah tangannya kepada

          Lena.
              Setelah Tamat dari  SMA, Izmi tak pernah mening-
          galkan Belantik.  Cita-citanya  untuk  menjadi  dokter hewan
          belum mati, hanya pingsan lagi. Namun, dia tetap optimis.

          Untuk sementara dia menjadi tukang jahit. Sabari terus men-
          jadi inspirasinya. Dia  belajar  dengan  tekun  untuk  menjadi
          penjahit jempolan. Dalam waktu singkat dia menjadi sangat
          terampil. Dia adalah Isaac Newton dalam bidang menjahit.
              Tak pernah Izmi berbicara dengan Sabari, bahkan tak

          pernah bertegur sapa. Namun, baginya Sabari telah mengu-
   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166