Page 219 - Ayah - Andrea Hirata
P. 219

206 ~ Andrea Hirata


              “Baca ini, surat panggilan pihak-pihak yang beperkara,

          dalam kurung, relaas, nomor 4352, garis miring, pdgt setrip
          rhsjy setrip hdgu, garis miring BLTG, telah memanggil Mar-
          lena binti Markoni dan Sabari bin Insyafi.”
              “Jadi?”
              “Kau kena gugat!” Tamat gemas.

              “Gugat apa?”
              “Gugat cerai!”
              Mulut Sabari ternganga.
              “Siapa yang menggugatku cerai?”
              “Ajudan bupati. Ya, Lena!” Ukun pun tak sabar.
              “Tidak mungkin!”
              “Mengapa tak mungkin?”
              Sabari mengalihkan pandangan ke padang ilalang.

              “Itu tak mungkin,” kata Sabari pelan. Matanya berkaca-
          kaca.
              Ukun dan Tamat tahu Sabari  tak sanggup menerima
          kenyataan. Oleh karena itu, dia tak mau memahami maksud
          surat itu.
   214   215   216   217   218   219   220   221   222   223   224