Page 220 - Ayah - Andrea Hirata
P. 220

Ruang Sidang III
















            “MENERIMA, Yang Mulia.”
                 Drs. Makmur Manikam menjawab waktu hakim ketua
            bertanya. Sebab, siapa pun yang terlibat dalam perkara itu
            tahu bahwa masalah ketidakbahagiaan sebagai alasan perce-
            raian bukanlah baru terjadi sehari-dua hari, sudah menahun,

            berlarut-larut.
                 Semua prosedur untuk  menyelamatkan  bahtera telah
            ditempuh. Mereka sudah menghadap penasihat perkawinan.
            Kiranya hukum besi rumah tangga, yakni kau tetap berada

            di situ, berdiri tegak dan tersenyum, apa pun yang terjadi,
            bahagia atau tidak bukanlah soal, sudah tak berlaku lagi bagi
            istri Manikam. Baginya ingin bahagia adalah esensi hidup ini
            dan hak manusia yang paling asasi. Perempuan itu tak mau
            lagi berdiri dan berpura-pura tersenyum. PBB pun sulit men-

            damaikan hati istri Manikam itu.
   215   216   217   218   219   220   221   222   223   224   225