Page 389 - Ayah - Andrea Hirata
P. 389

Biru















          JIKA ada orang yang tak menjadi juara, tetapi lebih terkenal
          daripada sang juara, orang itu adalah Sabari. Di mana-mana
          orang-orang  menyalaminya, bahkan seteru lamanya, Dina-
          mut, menyalaminya dengan erat. Di warung-warung kopi tak
          jeda-jeda Toharun membanggakan Sabari.
              “Juara sejati, anak didikku itu. Juara sejati!” katanya.
              Pamor Sabari sebagai kuli serabutan melambung sedi-

          kit. Dia tak ambil pusing soal itu. Fokusnya tetap pada ka-
          pal kayu dari Pelabuhan Dabo yang akan membawa Zorro
          pulang. Semakin dekat dengan Hari H, semakin tak keruan
          perasaannya.
              Tak lagi memusingkan pegawai kantor syahbandar kare-
          na ditanyai pertanyaan yang sama berkali-kali, tiga hari men-

          jelang jadwal merapatnya kapal kayu itu, Sabari tak lagi ber-
          tanya. Sebab, dia tak sanggup mendengar kabar yang akan
          mengecilkan hatinya.
   384   385   386   387   388   389   390   391   392   393   394