Page 108 - Perempuan Yang Ingin Membeli Masa Lalu
P. 108

jarum  jam  seakan  berjalan  mundur.  Masa  sewaktu  ia
               melahirkan seorang putri.
                     ―Ma,  siapa  nama  si  cantik  ini?‖  tanya  seorang  lelaki
               kepada wanita itu.
                     Wanita  itu  diam  namun  bibirnya  tak  henti-henti
               membentuk senyum. Dalam benaknya telah terskema rencana

               apik  yang  sudah  lama  ia  pendam,  cita-cita  masa  kecil.  Ingin
               menjadi  Kartini,  ingin  menjadi  bagian  Kartini,  ingin
               membahagiakan Kartini. Dan kini ia melahirkan seorang putri
               yang cantik. Ah tentu saja.
                     ―Namanya Kartini, Yah.‖
                     Dia  bahkan  melahirkan  dengan  cara  caesar  agar
               ―Kartini‖ nya dapat lahir tepat ditanggal 21 April. Semua itu

               sudah  direncanakan.  Dia  ingin  ada  Kartini  dalam  hidupnya,
               seperti dalam motivasi hidupnya yang selalu beralasan karena
               sosok Raden Ajeng Kartini.
                     Wanita itu tersenyum, pikirannya berkelana.
                     Wanita  itu  mengingat  orang  tuanya  yang  mati-matian
               dalam mencari uang. Kebutuhan rumah tangga kian hari kian

               bertambah.  Pun  pada  orang  tuanya,  wanita  itu  merengek
               untuk dapat melanjutkan sekolah sampai sarjana.
                     ―Aku  ingin  jadi  Kartini,  Kartini  tetap  bersekolah
               walaupun sedang susah. Aku harus  mengubah cara berpikir
               orang bodoh Pak, Bu, aku harus jadi seperti Kartini. Jangan
               sepelekan pendidikan,‖ ujar wanita itu dalam gambaran masa
               remajanya. Kemudian muncul wajah ketiga kakaknya.




                                                         99

                        Antologi Cerpen PEREMPUAN YANG INGIN MEMBELI MASA LALU
   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113